Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPD Yakin Irman Gusman yang Ditangkap KPK karena WhatsApp Tak Aktif

Kompas.com - 17/09/2016, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas, meyakini yang ditangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (17/9/2016) dini hari adalah Ketua DPD Irman Gusman.

Asri mengatakan, begitu mendapat informasi tentang penangkapan anggota DPD, dia langsung mencari informasi sebanyak-banyaknya.

"Walaupun belum dapat dari KPK, dari penelusuran kami, kayaknya Pak Irman Gusman (yang ditangkap)," kata Asri saat dihubungi, Sabtu.

(Baca: Ketua BK DPD Benarkan Ada Anggota DPD yang Ditangkap KPK)

Asri mencari tahu lewat orang terdekat Irman dan mendapatkan informasi yang makin menguatkan keyakinannya bahwa Irman yang ditangkap.

Asri juga mengecek para anggota melalui layanan pesan WhatsApp. Menurut dia, hanya Irman yang tak bisa dikontak melalui WhatsApp.

Karena itu, ia meyakini, hanya satu anggota DPD yang ditangkap.

"Untuk sementara yang susah dihubungi hanya Pak Irman. Kalau yang lain tidak masalah," kata Asri.

Kompas.com telah mencoba menghubungi nomor ponsel Irman, tetapi hanya terdengar nada sambung dan tidak dijawab.

Berdasarkan informasi yang diterima Asri, Irman ditangkap di sebuah hotel di Jakarta. Selain Irman, ditangkap juga pihak swasta yang terkait dalam kasus itu.

Namun, Asri mengaku belum mengetahui pasti kasus apa yang menjerat pimpinannya itu. Pasalnya, DPD tidak memiliki kewenangan dalam fungsi anggaran.

"Kemungkinan, feeling saya, itu gratifikasi. Kalau pengusaha sogok DPD tidak masuk akal, kan DPD tidak punya hak budget untuk tentukan anggaran," kata Asri.

Saat ini, anggota DPD RI akan menggelar rapat untuk menanggapi kasus tangkap tangan terhadap anggota itu.

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya membenarkan adanya anggota DPD RI yang ditangkap pada Sabtu dini hari. Namun, ia enggan membeberkan lebih jauh soal itu.

(Baca: KPK Tangkap Tangan Oknum Diduga Anggota DPD R.)

Sejumlah orang yang ditangkap itu masih menjalani pemeriksaan intensif selama 1 x 24 jam. Rencananya, konferensi pers KPK akan digelar pada Sabtu sore ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com