PALMERAH, KOMPAS.com – Krishna Murti, mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang sering tampil di media, kini menjadi pemberitaan.
Polisi yang kini menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung itu disebut melakukan penganiayaan terhadap seorang perempuan. Dalam bantahannya, Krishna mengaku kapok berfoto berdua dengan orang lain.
Kabar soa; Krishna Murti itu menjadi salah satu berita menarik pada hari Jumat (16/9/2016) yang mungkin tidak sempat Anda baca.
Berita lain yang tak kalah menarik adalah ketakutan Singapura terhadap program tax amnesty yang dilakukan pemerintah Indonesia. Bank di negara itu sampai melaporkan para peserta tax amnesty pada polisi.
Berita selanjutnya terkait demo terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Yang pertama dilakukan oleh Forum RT/RW dan yang kedua oleh ibu-ibu berpakaian serba pink. Saat didemo, Ahok justru asyik menikmati durian.
Masih soal Ahok, kabar lain yang tak kalah menarik adalah tantangan Sandiaga Uno terhadap Ahok untuk melakukan pembuktian harta terbalik.
Sementara kabar lain yang sebaiknya tidak Anda lewatkan adalah peluncuran iPhone 7 yang merupakan seri terbaru keluarga iPhone. Ternyata ada rasa kecewa dari pembeli pertamanya. Mengapa?
Berikut lima berita kemarin yang sebaiknya Anda simak kembali.
1. Krishna Murti Dituduh Menganiaya Perempuan
Kabar itu ditindaklanjuti Propam Mabes Polri yang akan melakukan penyelidikan terkait isu yang menerpa mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tersebut.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Krishna membantah isu tersebut. Ia mengaku tidak tahu mengenai munculnya informasi yang menyebutnya menganiaya perempuan.
"Saya tidak tahu bagaimana peristiwanya. Saya tidak tahu mengapa dikaitkan dengan isu yang beredar. Insya Allah saya tidak pernah melakukan sebagaimana yang diisukan tersebut. Mudah-mudahan jawaban saya bisa mengklarifikasi isu miring yang beredar di luar," ujarnya.
Krishna, yang kini mengaku kapok diajak foto berdua, menyerahkan penyelidikan mengenai isu miring tersebut kepada Propam Mabes Polri.
Selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Singapura Hambat Tax Amnesty
"Semua orang sudah tahu ada upaya mereka untuk menghambat itu, cuma selama ini ya tidak ada yang mengaku," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Kini, lanjut Darmin, dengan pengakuan salah satu senior eksekutif pada perusahaan pengelola aset Singapura, maka ketakutan negara itu terhadap program tax amnesty yang digenjot Pemerintah Indonesia sudah mulai terlihat.
Ketakutan itu antara lain terlihat setelah beberapa bank melaporkan peserta tax amnesty ke polisi.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Ahok Didemo Forum RT/RW
Sekretaris Jenderal Forum RT/RW DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, sebelumnya mengatakan, peserta aksi akan mencapai 4.000 orang yang berasal dari pengurus RT/RW se-DKI Jakarta.
Forum ini juga mengajak warga yang sepaham untuk ikut bergabung menyuarakan aspirasi di Balai Kota dan DPRD.
Belakangan, saat aksi berlangsung, ternyata pesertanya tidak sebanyak yang disebutkan. Selain itu muncul tanggapan pro dan kontra terhadap aksi itu.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Sandiaga Tantang Ahok Buktikan Harta
Sandiaga menantang Ahok untuk juga mengungkapkan kekayaan keluarga dan rekanannya, termasuk stafnya, Sunny.
"Saya berani buka habis-habisan. Saya sambut dengan positif. Hayo Pak Gubernur buka-bukaan. Buka yuk uang untuk kampanye, sumber kampanye, termasuk lingkaran kaluarga Pak Gubernur seperti istri dan Sunny yuk sama-sama buka. Saya berani kok bersih-bersih," kata Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Sandiaga, yang namanya tercantum dalam "Panama Papers", mengaku hingga saat ini belum mengikuti program amnesti pajak yang sedang ditawarkan pemerintah. Namun, Sandiaga mengaku tertarik dan sedang bersiap untuk mengikuti program tersebut.
Baca beritanya di sini.
5. Kekecewaan Pembeli Pertama iPhone 7
Mereka telah mengantre di depan Apple Store George Street, Sydney, sejak Rabu (14/9/2016), sebagaimana dilaporkan TheAustralian dan dihimpun KompasTekno.
Meski demikian, lima remaja yang masing-masing bernama Bishoy Behman, Mazen Kourouche, Marcus Barsoum, Matthew Alvarez, dan Paul Behman itu mengaku kecewa. Pasalnya, mereka tadinya berencana membeli varian iPhone 7 Plus berwarna jet black.
Rencana itu gagal karena mereka kalah cepat dengan para pemesan awal. Apple mengatakan, varian Plus telah ludes terbeli via pre-order.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.