JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai PT Artha Pratama Anugrah, Doddy Aryanto Supeno divonis 4 tahun penjara oleh Majelis Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Pegawai anak usaha Lippo Group tersebut juga diwajibkan membayar denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan.
"Mengadili, menyatakan terdakwa Doddy Aryanto Supeno terbukti sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," ujar Ketua Majelis Hakim Sumpeno, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Majelis Hakim menyatakan, Doddy terbukti menyuap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution.
Uang Rp 150 juta yang diberikan Doddy kepada Edy terkait penanganan perkara sejumlah perusahaan di bawah Lippo Group.
Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai, perbuatan asisten pribadi mantan petinggi Lippo Group tersebut tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi.
Selain itu, Doddy tidak mengakui perbuatannya.
Ia melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 65 ayat 1 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Uang suap sebesar Rp 150 juta tersebut diberikan agar Edy Nasution selaku panitera menunda proses "aanmaning" atau peringatan eksekusi terhadap PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP), dan menerima pendaftaran peninjauan kembali PT Across Asia Limited (AAL).
Padahal, waktu pengajuan PK tersebut telah melewati batas yang ditetapkan undang-undang. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha Lippo Group.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.