Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Ledakan di Makassar Murni Kecelakaan

Kompas.com - 12/09/2016, 09:49 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di Jalan Harimau, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/9/2016) malam, murni kecelakaan.

Dia mengatakan, juga tidak ada unsur tindak pidana kelalaian dalam kejadian tersebut.

"Tidak ada kelalaian, sampai saat ini murni kecelakaan. Tidak ada laporan (tindak pidana kelalaian)," ujar Syafruddin setelah melakukan shalat Id di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2016).

Menurut Syafruddin, penyebab terjadinya ledakan tersebut lantaran ada masalah dalam penyimpanan tabung gas.

"Itu kan toko distributor tabung gas. Itu mungkin masalah penyimpanan, bisa salah suhu," kata dia.

Syafruddin menambahkan, saat ini kepolisian tengah mendalami lebih jauh perihal kejadian yang melukai tiga orang tersebut.

"Sedang diselidiki. Korban tiga (orang) luka-luka," kata mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri itu.

Sebelumnya, ledakan yang terjadi saat malam takbiran menjelang perayaan Idul Adha, mengagetkan warga Makassar, Sulawesi Selatan.

Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal memastikan bahwa ledakan berasal dari ruko penyimpanan tabung elpiji. Belum diketahui apa penyebabnya. Yang pasti, kata Anton, ledakan bukan disebabkan tindak terorisme.

(Baca juga: Polisi Pastikan Ledakan di Makassar Berasal dari Tabung Gas)

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengimbau masyarakat tetap tenang. Wali kota yang kerap disapa Danny ini menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke polisi.

"Saya cukup prihatin dengan terjadinya ledakan di malam takbiran. Meski begitu, saya minta masyarakat tetap tenang. Kita serahkan penanganannya kepada aparat kepolisian. Kita tunggu hasil penyelidikan ledakan ini dari kepolisian," kata Danny ketika ditemui di sekitar lokasi kejadian, Minggu (11/9/2016) malam.

Meski belum diketahui pasti penyebabnya, Danny menduga lediakan diakibatkan tabung gas. Dia menuturkan di dalam ruko yang menjadi sumber ledakan terdapat ratusan tabung elpiji.

"Kalau dilihat di lokasi, banyak tabung gas. Tapi kita belum bisa pastikan penyebab pastinya. Informasi dari Ketua RW 5 Kelurahan Maricaya, Yusuf Wahid, bahwa ruko itu merupakan agen elpiji," kata Danny.

(Baca juga: Korban Ledakan di Makassar Empat Orang, Ini Identitasnya)

Dengan adanya kejadian ini, Danny mengimbau kepada seluruh jajarannya di SKPD untuk mewaspadai aktifitas masyarakat terutama di kawasan ruko.

"Saya perintahkan Disperindag, razia semua ruko-ruko. Banyak gudang yang tak berizin ini. Termasuk ini ruko yang meledak, tidak mempunyai izin. Karena tidak melapor ke Pemkot Makassar terutama ketua RW di lokasinya. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua, harus semua dirazia izinnya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com