Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Temukan Sejumlah Titik Api Baru di Riau

Kompas.com - 11/09/2016, 22:57 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim udara Satuan tugas (Satgas) siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau menemukan sejumlah titik api baru.

Titik api itu ditemukan ketika tim berpatroli rutin menggunakan pesawat Air Tractor.

"Sejumlah titik api terpantau menyebar di Kampar dan Rokan Hulu," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Minggu (11/9/2016).

Di Kampar, titik api terpantau di Kecamatan Koto Kampar dan Bangkinang Barat. Sementara di Rokan Hulu, titik api tampak di Hutan Lindung Bukit Suligi.

Guna pemadaman, Marsma Henri yang juga menjabat sebagai komandan tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau mengatakan telah menerbangkan tiga heli jenis MI-8, MI-171 dan Sikorsky.

Masing-masing heli yang mampu mengangkut lima ton air sekali terbang tersebut berjibaku memadamkan api dari udara. Laporan terakhir dari lokasi, seluruh titik api berhasil diatasi.

Selain di wilayah Kampar dan Rokan Hulu, titik api pada Minggu sore juga sempat terpantau di pinggiran Kota Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Rumbai.

Lokasi itu sebelumnya sempat terbakar dan meluas hingga 3 hektare sebelum berhasil diatasi pada Sabtu sore lalu (10/9/2016).

Namun, di lokasi yang sama kembali muncul titik api yang akhirnya dipadamkan lagi oleh Heli Sikorsky.

Aksi para pembakar lahan cenderung meningkat pada saat akhir pekan atau saat petugas sedang libur.

Hal itu diakui oleh Komandan Satgas siaga darurat Karhutla Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi yang mengaku geram dengan ulah pembakar lahan.

Para pelaku itu, kata Nurendi, terus menerus membakar lahan dan hutan. Mereka bahkan memiliki pola tertentu seperti membakar lahan pada saat akhir pekan.

Meski begitu, tim Satgas berjanji akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan rutin meski sedang libur atau akhir pekan.

Saat ini, Satgas telah memiliki sejumlah armada untuk operasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla dari udara.

Di antaranya, dua unit MI-8, satu unit heli MI-171, satu unit heli Sikorsky, satu unit heli Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor.

Seluruh armada itu dimanfaatkan untuk pengeboman air. Selain itu, Satgas juga menyiapkan satu pesawat Cassa modifikasi cuaca.

Armada yang ada itu merupakan pelengkap tim darat Satgas siaga darurat Karhutla Riau.

Seluruh komponen Satgas terus bersiaga meski akhir-akhir ini, kondisi Karhutla di Riau cenderung membaik dibanding medio Agustus 2016 lalu.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas, Karhutla yang terjadi hampir merata di Riau sejak Januari hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare.

Sementara itu sejauh ini 86 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara Karhutla.

Kompas TV Satgas Kebakaran Hutan Gerebek Markas Perambah Hutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com