Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kenangan di Sekitar Istana Presiden Tahun 1950-an

Kompas.com - 05/09/2016, 07:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Istana Presiden di Jakarta terletak di jalan Merdeka Utara. Itulah sebabnya mengapa salah satu sisi Istana tersebut disebut dengan Istana Merdeka.  

Belakang, bangunan yang menghadap ke jalan Segara --sekarang bernama jalan Veteran-- dikenal sebagai Istana Negara.  

Istana Merdeka dan Istana Negara dihubungkan oleh halaman berumput yang cukup luas yang di tengah-tengahnya ada sebuah bangunan kecil berupa kupel.  

Kupel ini di tahun 1950-an digunakan sebagai taman kanak-kanak, yang muridnya putra-putri Presiden dan anak-anak sekitar Istana, antara lain anak-anak yang tinggal di rumah sepanjang jalan Segara IV, yang sekarang sudah tidak ada lagi karena telah berubah menjadi bagian dari halaman Istana.  

Hamparan rumput antara dua istana tersebut digunakan juga sebagai landasan helikopter yang membawa Presiden Soekarno, antara lain ke dan dari Istana Bogor.  

Di halaman istana yang ditumbuhi beberapa pohon besar, dilepas pula satu atau dua ekor burung merak yang cukup besar ukurannya. Pada saat-saat tertentu merak-merak itu terlihat mengembangkan ekornya yang indah berwarna warni, dan tampak besar sekali dibanding ukuran badan dan kepalanya.

Jalan Veteran saat itu terdiri dari Jalan Segara I, Segara II, Segara III dan Segara IV.  Saat ini yang tertinggal hanyalah Jalan Veteran I, Veteran II dan Veteran III. 

Tepat di sisi kanan Masjid Baiturrahim –yang dulu adalah lapangan tenis-- terletak jalan raya yang dulu dikenal sebagai jalan Segara IV. Tidak banyak perumahan di sepanjang jalan Segara IV, karena satu sisi jalan yang berbatasan langsung dengan pagar Istana adalah kantor yang bernama Kementrian Kehakiman.  

Kantor itu berupa bangunan kuno yang menghadap ke jalan Segara, yang di belakangnya ada sebuah rumah milik keluarga Mr. Soedarjo.  

Di samping rumah Mr. Soedarjo ada bangunan pool kendaraan Kementrian Kehakiman, lengkap dengan bengkelnya. Mobil yang diparkir di situ umumnya truk tertutup yang digunakan untuk antar jemput para pegawai Kementrian Kehakiman.  

Pada sisi satunya, di seberang jalan, berjajar rumah-rumah peninggalan Belanda yang ditinggali antara lain seniman Belanda bernama Dezentje.  

Dua anak Dezentje , satu lelaki dan satu perempuan sering terlihat belajar bermain piano dan biola di ruang depan rumahnya.  

Beberapa rumah terlihat agak berbeda namun pada umumnya berukuran cukup besar. Di antaranya, rumah di Jalan Segara IV nomor 6 yang  agak luas, digunakan beberapa keluarga, antara lain oleh keluarga Bapak Soekirman, kepala Radio Republik Indonesia, dan keluarga Bapak Effendi, pegawai tinggi Kementrian Penerangan yang kemudian pindah ke Kementrian Luar Negeri.  

Rumah nomor 5 dan nomor 4 terdiri dari sebuah rumah utama yang besar, saat itu disebut sebagai hoofdgebow dan dua rumah lebih kecil di belakangnya, sering disebut  sebagai “paviliun”.   

Rumah besar di nomor 4 ditempati keluarga Belanda  Meneer Wiener dan Nyonya dengan dua anaknya Royke dan Dieneke.  

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

Nasional
TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

Nasional
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com