Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Asing dan Jaringan Teroris

Kompas.com - 05/09/2016, 05:25 WIB

Bepergian ke luar negeri dan bergabung dengan kelompok radikal sudah dilakukan sejumlah orang beretnis Uighur.

Gardner Bovingdon dalam The Uyghurs: Strangers in Their Own Land menyebut, orang Uighur sudah ada yang pergi dari daerahnya untuk bergabung dengan Osama bin Laden.

Kondisi ini membuat pada Desember 2003, Kementerian Keamanan Publik Tiongkok memasukkan empat organisasi Uighur dan 11 kelompok berasosiasi dengan Uighur ke dalam daftar kelompok teroris.

Bovingdon menyatakan, keputusan untuk bergabung dengan kelompok teroris merupakan langkah perlawanan Uighur terhadap Pemerintah Tiongkok atas perlakuan diskriminatif yang mereka terima di bidang politik dan sosial-budaya sejak 1949.

Kehadiran etnis Uighur dalam kelompok MIT, kata Solahudin dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia, antara lain disebabkan adanya kesepakatan antara anggota Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) asal Indonesia, yaitu Bagus Maskuron alias Deri alias Bagas, dan anggota NIIS asal Uighur.

Mereka menjalin kesepakatan di Suriah untuk menjadikan Poso sebagai lokasi persiapan orang Uighur sebelum menuju Suriah.

Namun, bergabungnya Uighur dengan MIT diduga tidak hanya didasari kesepakatan itu. Empat orang Uighur, yang ditangkap pada September 2014 ketika hendak bergabung dengan MIT, dalam kesaksian di persidangan mengatakan hadir di Indonesia sebagai pencari suaka.

Akan tetapi, saat berada di kamp pengungsian di Bogor, Jawa Barat, ada seseorang yang mengajak menuju Poso.

Mereka setuju mengikuti ajakan itu, tetapi tidak mengetahui akan bergabung dengan kelompok teroris.

Setelah ada orang Uighur bergabung MIT, kehadiran mereka dalam jaringan teroris di Indonesia ditengarai semakin nyata.

Pada Desember 2015, Ali, orang Uighur lainnya, ditangkap karena telah bersiap melakukan bom bunuh diri di Jakarta.

Pada Mei 2016, imigrasi Indonesia juga menangkap orang Uighur karena menggunakan identitas Indonesia.

Akhirnya, meski kisah etnis Uighur di Poso telah berakhir dan Dr Azahari serta Noordin M Top sudah tewas, kemungkinan kehadiran orang asing lainnya bergabung dengan jaringan teroris di Tanah Air tetap perlu diwaspadai.

Menjadi tugas bersama kita untuk meningkatkan deteksi dini terhadap kehadiran teroris asing di Indonesia. (Muhammad Ikhsan Mahar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Nasional
PDN Kena 'Ransomware', Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

PDN Kena "Ransomware", Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

Nasional
Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Nasional
PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

Nasional
Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Nasional
Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Kemensetneg: Presiden Sendiri yang Memilih Lokasi

Nasional
Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Serangan Siber PDN Dinilai Semakin Menggerus Kepercayaan Publik

Nasional
Publik Dirugikan 'Ransomware' PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Publik Dirugikan "Ransomware" PDN Bisa Tuntut Perdata Pemerintah

Nasional
KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

KPK Tetapkan 9 Tersangka Korupsi Proyek Pengerukan Alur Pelayaran di 4 Pelabuhan

Nasional
Notifikasi Dampak 'Ransomware' PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan

Notifikasi Dampak "Ransomware" PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan

Nasional
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Pengerukan Jalur Pelayaran di 4 Pelabuhan

KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Pengerukan Jalur Pelayaran di 4 Pelabuhan

Nasional
Duet Anies-Sohibul Dinilai Tak Realistis, PKS: Ini Pasangan Ideal, Punya Wawasan Global

Duet Anies-Sohibul Dinilai Tak Realistis, PKS: Ini Pasangan Ideal, Punya Wawasan Global

Nasional
PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

Nasional
Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Ikuti Program MBKM, Taruna-taruni Kementerian KP Hasilkan Inovasi Produk Olahan Kelautan dan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com