Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergantian Kepala BIN Diprediksi Berdampak pada Amnesti Din Minimi

Kompas.com - 04/09/2016, 14:20 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Pengamat politik dan terorisme dari Universitas Malikussaleh (Unimal) Al Chaidar menilai pergantian kepala Badan Intelijen Negara (BIN) bakal berdampak pada rencana pemberian amnesti pada pemberontak Din Minimi dan kelompoknya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat usulan pergantian Kepala BIN ke Pimpinan DPR.

Dalam surat itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan ditunjuk sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.

Al Chaidar menilai, Din Minimi bersedia turun gunung karena percaya kepada Sutiyoso, bukan kepada BIN.

"Jika tidak diberikan amnesti sekarang, kemungkinan diberikan di era Budi Gunawan itu kecil sekali,” terang Al Chaidar, Minggu (4/9/2016).

Al Chaidar mengatakan, amnesti bakal tersendat lantaran Budi Gunawan datang dari institusi Polri yang sempat getol memburu Din Minimi. 

Untuk itu, Al Chaidar menuturkan amnesti untuk Din Minimi harus segera diberikan sebelum pergantian pucuk pimpinan di lembaga intelijen itu.

Namun demikian, bukan mustahil amnesti tetap diberikan meski BIN dipimpin Budi Gunawan. Tapi jika itu terjadi, Al Chaidar menyebut mukzizat. 

"Amesti itukan janji Presiden Jokowi sama Sutiyoso, jadi tidak mungkin Pak Sutiyoso menuntaskan soal amnesti itu ketika dia tidak menjabat lagi kepala BIN. Jadi amnesti itu ada, jika dituntaskan sebelum masa pergantian," pungkas Al Chaidar.

Sebelumnya, diberitakan pemberontak Din Minimi dan kelompoknya turun gunung dan menyerahkan senjata api pada Kepala BIN Sutiyoso di Aceh Timur.

Mereka turun gunung setelah mendapat kepastian akan mendapat amesti. 

Kompas TV Kelompok Din Minimi Meminta Amnesti

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com