Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajak Pendapat "Kompas": Citra DPR Mulai Membaik

Kompas.com - 30/08/2016, 18:01 WIB

Pada Januari 2016, persentase responden yang menilai baik DPR hanya 35,9 persen, terburuk sejak survei ini pertama kali dilakukan pada Januari 2015.

Artinya, hasil survei terakhir menunjukkan, menjelang HUT ke-71, citra DPR mulai membaik meskipun belum memuaskan.

Anjloknya citra lembaga penyalur aspirasi rakyat di bulan pertama tahun ini tak lepas dari riuhnya pemberitaan mengenai kasus yang melibatkan pimpinan Dewan.

Beredarnya rekaman pembicaraan pertemuan mantan Ketua DPR Setya Novanto bersama pengusaha Riza Chalid dan mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menjadi alat bukti publik untuk melegitimasi DPR sebagai lembaga yang paling buruk citranya.

Setelah itu, tertangkapnya mantan anggota Komisi VII, Dewie Yasin Limpo, dan mantan anggota Komisi V, Damayanti Wisnu Putranti, dalam kasus suap proyek pemerintah semakin menguak perilaku korup anggota dewan.

Demikian pula upaya DPR memasukkan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK sebagai satu dari 40 rancangan UU prioritas dalam program legislasi nasional 2016 dipandang kurang elok oleh publik.

Hal ini dinilai sebagai upaya menghambat kewenangan lembaga anti rasuah dalam mengungkap kasus korupsi.

Seiring pergeseran konstelasi dukungan politik parlemen kepada pemerintah dan Ketua DPR dijabat Ade Komarudin, citra buruk lembaga perwakilan ini sedikit demi sedikit berkurang.

Setidaknya, dari periode survei April 2016 dan Juli 2016 yang bertepatan dengan masa kepemimpinan Ade, penilaian tentang citra DPR berangsur membaik.

Paling tidak, upaya DPR pasca Setya Novanto, seperti memoderasi pro kontra atas hukuman mati melalui revisi KUHP dan menghentikan rencana pemerintah menaikkan iuran BPJS bagi peserta mandiri kelas tiga, tampak mulai ”menetralkan” atmosfer antipati publik terhadap DPR.

Survei kali ini juga mengungkapkan persepsi responden terhadap sejumlah perilaku anggota Dewan yang kerap muncul di hadapan publik.

Enam dari 10 responden setuju bahwa anggota DPR sekarang masih mengutamakan kepentingan partai ketimbang kepentingan bangsa atau rakyat.

Semangat kerja para legislator masih diselimuti keberpihakan pada kepentingan partai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MA Perintahkan KPU Cabut Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Perintahkan KPU Cabut Aturan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
RSUD di Musi Rawas Utara Kekurangan Listrik, Jokowi Langsung Telepon Dirut PLN

RSUD di Musi Rawas Utara Kekurangan Listrik, Jokowi Langsung Telepon Dirut PLN

Nasional
Politik Uang: Sanderaan Demokrasi

Politik Uang: Sanderaan Demokrasi

Nasional
Tinjau RSUD Rupit, Jokowi Senang Tak Ada Keluhan Kurang Dokter Spesialis

Tinjau RSUD Rupit, Jokowi Senang Tak Ada Keluhan Kurang Dokter Spesialis

Nasional
Kemenlu: 14 WNI Ditangkap Kepolisian Hong Kong, Diduga Terlibat Pencucian Uang

Kemenlu: 14 WNI Ditangkap Kepolisian Hong Kong, Diduga Terlibat Pencucian Uang

Nasional
Jokowi Minta Polri Transparan Usut Kasus Vina Cirebon

Jokowi Minta Polri Transparan Usut Kasus Vina Cirebon

Nasional
Hakim MK Bingung Saksi Parpol yang Diusir KPPS Tak Punya Surat Presiden

Hakim MK Bingung Saksi Parpol yang Diusir KPPS Tak Punya Surat Presiden

Nasional
Nayunda Jadi Honorer Kementan Masuk Kerja 2 Hari, tapi Digaji Setahun

Nayunda Jadi Honorer Kementan Masuk Kerja 2 Hari, tapi Digaji Setahun

Nasional
Komisi III DPR Sebut Usia Pensiun Polri Direvisi agar Sama dengan ASN

Komisi III DPR Sebut Usia Pensiun Polri Direvisi agar Sama dengan ASN

Nasional
Jokowi Teken Susunan 9 Nama Pansel Capim KPK

Jokowi Teken Susunan 9 Nama Pansel Capim KPK

Nasional
Minta Intelijen Petakan Kerawanan Pilkada di Papua, Menko Polhukam: Jangan Berharap Bantuan dari Wilayah Lain

Minta Intelijen Petakan Kerawanan Pilkada di Papua, Menko Polhukam: Jangan Berharap Bantuan dari Wilayah Lain

Nasional
Antisipasi Konflik Israel Meluas, Kemenlu Siapkan Rencana Kontigensi

Antisipasi Konflik Israel Meluas, Kemenlu Siapkan Rencana Kontigensi

Nasional
Cak Imin Sebut Dukungan Negara Eropa untuk Palestina Jadi Pemantik Wujudkan Perdamaian

Cak Imin Sebut Dukungan Negara Eropa untuk Palestina Jadi Pemantik Wujudkan Perdamaian

Nasional
Polri Ungkap Identitas Anggota Densus 88 yang Buntuti Jampidsus, Berpangkat Bripda

Polri Ungkap Identitas Anggota Densus 88 yang Buntuti Jampidsus, Berpangkat Bripda

Nasional
Revisi UU Polri, Polisi Bakal Diberi Wewenang Spionase dan Sabotase

Revisi UU Polri, Polisi Bakal Diberi Wewenang Spionase dan Sabotase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com