Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Prihatin Sosialisasi "Tax Amnesty" Kurang Berhasil

Kompas.com - 23/08/2016, 11:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin menilai, sosialisasi pengampunan pajak (tax amnesty) yang dilakukan pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan belum berhasil.

Menurut dia, Ditjen Pajak harus bekerja lebih keras lagi untuk melakukan sosialisasi.

"Saya agak prihatin dengan kinerja Ditjen Pajak. Sosialisasi saya pandang kurang berhasil, kurang gencar dan kurang menyebar pada seluruh lapisan pengusaha kecil, menengah maupun besar," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2016).

Ade berharap, ada kesadaran wajib pajak yang diberikan kesempatan tersebut. Ia mengimbau agar para pengusaha mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

(baca: Dirjen Pajak: Saya Deg-degan Juga Deklarasi Baru Rp 37 Triliun, Padahal Target Rp 4.000 Triliun)

"Kesempatan pengampunan ini hanya sampai Maret 2017. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya agar saudara-saudara tidak dapat denda 200 persen bila tidak menggunakan kesempatan yang baik ini," tuturnya.

Meski Presiden Joko Widodo menyosialisasikan langsung, program pengampunan pajak dinilai belum berhasil.

(baca: Jokowi Sudah Keliling Indonesia, tetapi Baru 16 Persen Warga yang Tahu "Tax Amnesty")

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis di Jakarta, Kamis (14/8/2016), baru 16 persen warga yang mengetahui atau pernah mendengar mengenai program tersebut.

"Sebanyak 84 persen responden sisanya mengaku tidak tahu mengenai program Tax Amnesty. Masih sangat sedikit warga yang tau pengampunan pajak," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi saat merilis hasil surveinya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis penerimaan pajak yang berasal dari program pengampunan pajak akan memenuhi target yang diharapkan.

Meskipun, sejak program itu dibuka hingga kini, penerimaan pajak yang diraih masih belum terlalu besar. 

"Di Indonesia ini selalu saja seperti itu, selalu last minute orang itu. Apalagi yang (nominal pajaknya) besar,” kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (12/8/2016). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui layanan amnesti pajak masih belum sempurna, misalnya layanan call center 1500-745.

"Ini sebenarnya saya coba sendiri saluran untuk mendapatkan informasi detail saya coba 1500-745 waktu itu sampai 15 kali telepon enggak masuk-masuk juga," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com