Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilam Sukma, Anggota Paskibraka yang Sempat Deg-degan Bawa Bendera Pusaka

Kompas.com - 18/08/2016, 14:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendapat kesempatan untuk menjadi pembawa baki berisi bendera pusaka saat upacara bendera peringatan kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, tentu hal istimewa.

Dari sekitar 255 juta penduduk di Indonesia, hanya satu perempuan yang didaulat untuk melaksanakan tugas tersebut.

Pada peringatan kemerdekaan RI ke-71, 17 Agustus 2016, perempuan terpilih tersebut bernama Nilam Sukma Pawening, anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) perwakilan dari DKI Jakarta.

Lantas, apa rasanya menjadi orang terpilih itu?

"Alhamdulillah, karena dapat kesempatan," ujar Nilam saat diwawancara di Wisma Negara, Rabu (17/8/2016).

Nilam sadar, menjadi pembawa baki berisi bendera pusaka, walaupun hanya replika bendera pusaka saja, namun hal itu menjadi cita-cita anggota Paskibraka lain.

"Perwakilan provinsi itu enggak cuma saya saja yang mau, pasti orang lain juga mau. Jadi ini alhamdulillah banget dapat kesempatan," ujar Nilam.

Nilam yang memiliki ayah seorang anggota TNI Angkatan Udara itu mengaku tidak menyangka didapuk menjadi pembawa baki bendera pusaka. Apalagi, ketika sesi latihan, pembawa baki diberikan kepada orang yang berbeda-beda.

Fabian Januarius Kuwado/KOMPAS.com Nilam Sukma Pawening, pembawa baki bendera pusaka diapit orangtuanya usai upacara penaikan bendera, Rabu (17/8/2016).
Pelatihnya hanya berpesan kepada anggota Paskibraka yang perempuan supaya bersiap-siap jika pada hari-H ditunjuk sebagai pembawa baki.

Benar saja, 17 Agustus 2016 pukul 07.00 WIB, sekitar tiga jam sebelum upacara penaikan bendera dilaksanakan, Nilam ditunjuk sebagai orang pilihan itu.

"Ya jadi harus siap, enggak ada latihan lagi kan. Harus siap tampil," ujar Nilam.

Nilam yang punya hobi bermain voli itu mengaku deg-degan saat ditunjuk menjadi pembawa baki. Ia khawatir salah saat naik atau turun panggung upacara.

Namun ia sadar, jika ia larut di dalam kekhawatiran, konsentrasinya akan terganggu. Maka rasa khawatir itu jauh-jauh dibuangnya.

"Ya jika terbawa arus, nanti malah akunya berantakan. Jadi harus tetap tenang dan konsentrasi," ujar dia.

Kekhawatiran juga dirasakan Sang Ayah, Peltu TNI Istohari. Dia berdoa sepanjang aksi putrinya itu agar berjalan lancar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com