BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mahkamah Konstitusi

Belum Ada yang Siap, Indonesia Tetap Jadi Presiden AACC sampai 2017

Kompas.com - 13/08/2016, 14:25 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

 NUSA DUA, KOMPAS.com – Masa jabatan Indonesia sebagai Presiden Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions atau AACC) diperpanjang sampai 2017.

Seharusnya masa jabatan yang sudah diemban Indonesia sejak 2014 selesai pada tahun ini. Namun, hingga Jumat (12/8/2016) dalam Kongres ke-3 AACC di Bali, belum ada negara anggota yang siap menggantikan Indonesia untuk menduduki jabatan tersebut.  

"Akhirnya forum bersepakat kalau Indonesia perpanjang jabatan hingga 2017," kata Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK) Arief Hidayat, yang sekaligus menjabat sebagai Presiden AACC, Jumat malam.

Menurut Arief, seluruh anggota AACC menganggap Indonesia sukses menggelar acara untuk asosiasi dalam dua tahun belakangan.

Sebelumnya, Arief sempat menjelaskan kalau masa jabatannya sebagai Presiden AACC sudah habis sejak April 2016. Namun, masa jabatan itu diperpanjang sampai Agustus 2016, yaitu hingga pelaksanaan Kongres ke-3 AACC.

Dalam serangkaian pertemuan yang dimulai pada Selasa (9/8/2016), pertanyaan mengenai pergantian Presiden AACC pun sudah beberapa kali diutarakan ketua forum.

Forum para sekretaris jenderal anggota AACC, Selasa, kemudian bersepakat menangguhkan pembicaraan mengenai jabatan ini hingga Jumat (12/8/2016). Namun, Board of Members Meeting (BoMM) pun tak bisa mendapatkan negara lain yang siap menggantikan posisi Indonesia. 

“Tadi (Jumat) forum sempat menunjuk Malaysia secara aklamasi untuk menggantikan Indonesia. Namun, negara itu meminta waktu untuk bersiap diri,” ujar Arief.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Delegasi Indonesia berfoto usai pertemuan Board of Members Meeting (BoMM) anggota Asosiasi Mahkamah Konstitusi Asia dan Lembaga Sejenis (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions atau AACC), Rabu (10/8/2016).

Penunjukan Malaysia sebagai Presiden AACC untuk periode selanjutnya, menurut Arief cukup beralasan. Saat ini, Malaysia dianggap sebagai negara yang aktif dalam keanggotaan AACC.

Dengan permintaan waktu dari Malaysia untuk bersiap mengemban amanat jabatan itu, Indonesia pun diputuskan mendapat tambahan masa jabatan sebagai Presiden AACC.

“Namun, kami juga tidak mau berlama-lama sampai kongres periode selanjutnya (2018). Cukuplah satu tahun. Mudah-mudahan tahun depan Malaysia sudah siap,” kata Arief.

Dengan keputusan itu, rencana pertemuan Board of Members Meeting (BoMM) untuk menentukan presiden periode selanjutnya akan dilakukan pada Agustus 2017.

(Baca: Deklarasi Bali, Hasil Kongres Ke-3 MK se-Asia)  

  


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com