JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, sebenarnya PDI-P sudah mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak maju ke Pilgub DKI 2012 mendampingi Joko Widodo.
Demikian pula saat Ahok naik menjadi gubernur dan berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
PDI-P memandang Ahok sebagai kepala daerah yang mampu memimpin daerah yang berlatar belakang etnis berbeda dengan pemimpinnya.
Namun, menurut dia, Ahok merusak proses tersebut.
"Pak Ahok dulu kami jadikan pilot project kebangsaan ini. Hanya saja dalam prosesnya Ahok rusak semua momentum itu," ujar Basarah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
"Jadi skenario Ahok-Djarot menurut pendapat saya pribadi sudah digugurkan sendiri oleh Ahok," sambung dia.
Ia menyebutkan, dalam beberapa momentum Ahok justru mengecewakan partai.
Pertama, saat Ahok "mengultimatum" Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan memberikan batas waktu satu minggu untuk PDI-P menyatakan dukungan pada Ahok-Djarot.
Basarah mengatakan, Ahok tak bisa mengintimidasi Megawati dengan bersikap seperti itu.
Hal ini membuat PDI-P mengabaikan permintaan Ahok demi marwah partai hingga kemudian Ahok menjajaki maju lewat jalur perseorangan.
Saat maju lewat jalur perseorangan, Ahok juga meminta PDI-P mendukungnya.
"Itu hal yang tidak mungkin. Konsep gotong royong dengan jalan kepartaian dia suruh disubordinasikan dukung calon perseorangan. Ini menurunkan marwah dan derajat ideologi PDI-P," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Basarah menambahkan, Megawati adalah sosok ketua umum yang membangun sistem pelembagaan demokrasi di PDI-P.
Oleh karena itu, sikapnya selalu berpegang pada mekanisme partai.
"Mestinya ketika Bu Mega sudah jawab semacam itu, Ahok menangkap pernyataan Ketum PDI-P itu memberikan sinyal, Pak Ahok kalau mau didukung atau diusung PDI-P Anda silakan daftar," kata Basarah.
"Tapi tentu kami tidak mungkin memaksa atau mengemis Ahok untuk mendaftar lewat PDI-P," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.