Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Minta Keluarga Sandera Bersabar

Kompas.com - 04/08/2016, 08:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengimbau keluarga korban yang disandera oleh kelompok bersenjata asal Filipina Abu Sayyaf untuk bersabar menunggu proses pembebasan yang terus diupayakan pemerintah.

Hal tersebut disampakannya menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa 4 sandera dalam keadaan sakit keras.

"Kalau khawatir, pasti khawatir lah. Tapi mau apalagi, bersabar saja. Membebaskan itu kan tidak gampang. Buktinya ada yang sampai tahunan tuh membebaskan. Kita mudah-mudahan enggak begitu lah. Dua sampai tiga bulan lah paling," kata Menhan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Menhan mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan untuk membebaskan sepuluh WNI yang disandera.

Sebanyak 11.000 tentara Filipina diterjunkan mengepung lokasi penyanderaan.

"Sudah puluhan yang mati. Jadi enggak main-main," tambah Ryamizard.

Ia menambahkan, setelah pemerintahan baru Filipina dilantik, kondisi lebih kondusif.

Sejumlah provinsi yang sebelumnya mendukung Abu Sayyaf kini beralih mendukung pemerintah.

Ia menegaskan, pemerintah tak akan terpengaruh untuk membayar uang tebusan.

"Kita tidak boleh begitu (bayar tebusan) lagi. Tidak boleh seenaknya. Nanti kalo begitu (bayar tebusan), begitu (menyandera) terus dia. Apalagi pemerintah (yang bayar tebusan) sangat tidak boleh," tegas Ryamizard.

Tujuh WNI anak buah kapal tugboat Charles 001 sudah disandera sejak 20 Juni atau sebulan yang lalu.

Sementara, tiga WNI anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim sejak 9 Juli.

Sebelumnya, salah satu keluarga sandera, Risna, mengatakan, sepupunya, M Sofyan yang kini menjadi salah satu tawanan kelompok Abu Sayyaf terus mengabarinya bahwa dia tengah sakit di bagian lambung.

Risna menjelaskan, dari cerita Sofyan, ada dua rekan lain yang menderita sakit parah. Mereka adalah M Nasir dan M Robin.

M Nasir menderita luka infeksi di kaki, sementara Robin sudah sangat lemah dan kesulitan berbicara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com