Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Sinyalnya Saya Tetap Jadi Sekjen Golkar

Kompas.com - 26/07/2016, 16:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku sudah mendapatkan sinyal mengenai reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo.

Info yang diterima Idrus, dirinya tidak akan menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Sinyalnya saya masih tetap jadi Sekjen Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (26/6/2016).

Hal ini disampaikan Idrus sekaligus membantah terkait namanya belakangan ini yang disebut-sebut akan menduduki posisi menteri. Ia memastikan isu tersebut tidak benar.

"Kalau nanya saya kemarin ramai, enggak. Jadi sinyalnya itu saya tetap jadi Sekjen," kata dia.

(baca: Novanto Pastikan Idrus Marham Tak Diajukan Jadi Calon Menteri ke Jokowi)

Namun, Idrus enggan mengungkapkan siapa kader Golkar lainnya yang akan mengisi posisi menteri. Ia menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden.

"Jokowi dengan informasi, dengan evaluasi yang dilakukan, bagaimana sikap politik presiden. Apa melajukan reshuffle, menteri mana saja penggantinya, itu diserahkan kepada Presiden," ucap Idrus.

Idrus sebelumnya sempat disebut "Pak Menteri" oleh Ketua DPP Golkar Akbar Faizal. Hal tersebut terjadi menghadiri acara ulang tahun Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke-65, di Lobi Studio Metro TV, Jakarta, Senin (18/7/2016).

(baca: Di Ultah Surya Paloh, Idrus Marham Disebut "Pak Menteri" oleh Akbar Faizal)

"Wah, Pak Menteri ini, Pak Menteri," kata Akbar. Idrus hanya tertawa mendengar pernyataan Akbar.

Saat ditemui Kompas.com di sela-sela acara, Idrus menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.

Namun, ia tak mempermasalahkan sudah disebut "Pak Menteri" oleh Akbar Faizal. Ia justru berdoa agar pernyataan itu terwujud.

"Kita aminin saja," kata Idrus.

(baca: Para Menteri Diminta Jokowi Tetap Ada di Jakarta, "Reshuffle" Sudah Dekat?)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com