Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Komisioner Bawaslu Jatim Ditahan, Bawaslu Pusat Minta Penangguhan

Kompas.com - 25/07/2016, 19:04 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nelson Simanjuntak mengatakan, Bawaslu Pusat meminta penangguhan penahanan tiga komisioner Bawaslu Jawa Timur.

Tiga komisioner tersebut ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyimpangan Pengelolaan Anggaran Bawaslu Jawa Timur yang bersumber dari Dana Hibah APBD 2013.

"Apapun yang terjadi, fungsi pengawasan pemilu harus berjalan. Di Jatim ada satu Pilkada di Kota Batu. Kami berharap mereka tidak ditahan," kata Nelson di Bawaslu, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Pada tahun 2017, Provinsi Jawa Timur akan mengadakan pengawasan tahapan Pilkada serentak, khususnya pemilihan wali kota dan wakil wali kota.

Menurut Nelson, dalam rangka pengawasan pilkada, dibutuhkan pengawasan dari Bawaslu Provinsi Jawa Timur melalui ketiga komisioner tersebut.

Nelson mengatakan, dalam proses penyidikan dan penuntutan tidak dilakukan penahanan atas tiga komisioner Bawaslu Jawa Timur.

Namun, Nelson melanjutkan, dalam persidangan di pengadilan Tipikor Jawa Timur pada tanggal 17 Juli 2016, Mejelis Tinggi Hakim menahan tiga komisioner dengan alasan agar tidak menghilangkan alat bukti dan melarikan diri.

"Anggota Bawaslu Provinsi Jatim tidak mungkin melarikan diri. Kami sendiri dan langsung disampaikan oleh ketua Bawaslu, menjamin mereka bahwa mereka tidak akan melarikan diri," ucap Nelson.

Selain itu, Nelson menilai penghilangan alat bukti tidak mungkin dilakukan karena semua barang bukti telah disita kepolisian. Menurut dia, alasan penahanan tiga komisioner Bawaslu Jatim menjadi kurang proporsional.

Untuk diketahui, tiga komisioner Bawaslu Jawa Timur yakni Suryanto, Sri Sugeng Pujiatmiko, dan Adreas Pardede, ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan penyimpangan Pengelolaan Anggaran Bawaslu Jawa Timur yang bersumber dari Dana Hibah APBD 2013.

Mereka ditetapkan menjadi tersangka pada Mei 2015.

Kompas TV Jelang Pilkada, Bawaslu Temukan Dugaan Praktik Politik Uang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com