(Baca: Menhan Sebut Lokasi Penyanderaan 10 Sandera WNI Berhasil Dideteksi)
Ryamizard mengatakan, awalnya tujuh WNI yang disandera secara bersamaan pada 20 Juni lalu berada di satu wilayah yang sama. Tujuh sandera WNI itu berada di wilayah Sitio Lupah Kapituhan, Bulangsi, Panamao, Sulu.
Pucuk pimpinan Abu Sayyaf Group itu atas nama Alhabsy Misaya dan Salip Mira Kayawan dengan 50 personel bersenjata.
Namun pada 1 Juli lalu, tiga sandera lainnya dibawa ke Pulau Palak yang berada 64 Km dari Panamao.
Sementara, empat sandera lainnya masih berada di Barangay, Desa Pangdan, Kalingakang Caluang, di bawah pengawasan Abu Sayyaf Group Sub Group Alhabsy Misaya.
Tiga nelayan WNI yang disandera di perairan Sabah, Malaysia, digabung bersama dengan empat sandera sebelumnya di Panamao.
"Yang tiga (sandera terakhir) ini ditaruh dengan yang empat, jad di sana tetap ada tujuh," kata Ryamizard.