Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pahit dan Harapan Warga untuk Layanan di Kantor Polisi

Kompas.com - 15/07/2016, 11:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian bertekad mengubah pelayanan di kantor polisi layaknya Bank. Warga menyambut baik keinginan tersebut dan berharap bisa direalisasikan segera mungkin.

Selama ini, tak sedikit warga yang kecewa saat mencoba melaporkan peristiwa kriminalitas yang dialaminya ke kantor polisi.

Damara Dwi Elita (24), misalnya, pernah punya pengalaman pahit saat ia masih berkuliah di Bandung pada tahun 2013 lalu. Damara yang saat itu dibonceng temannya mengalami penjambretan di jembatan Pasupati.

Penjambret yang juga menggunakan sepeda motor mengambil paksa tas jinjingnya yang berisi telepon genggam dan sejumlah uang tunai.

Mahasiswi Universitas Padjajaran tersebut pun langsung melapor ke Polsek terdekat dengan harapan polisi bisa segera bergerak mengejar pelaku. Namun, ia justru mendapat respon yang bertele-tele dari polisi yang bertugas.

(Baca: Tito Karnavian Ingin Kantor Polisi seperti Bank)

"Waktu kejambretan dateng ke kantor polisi malah polisinya nasihatin kalau dimsana emang rawan jambret," kata Damara kepada Kompas.com, Jumat (15/7/2016).

Harusnya, lanjut Damara, jika polisi memang sudah mengetahui suatu daerah rawan kriminalitas, maka polisi bisa berpatroli di daerah itu. Dengan begitu, para penjahat tak akan berani melakukan aksinya.

"Tapi buktinya di lokasi kejambretan itu enggal ada sama sekali pos polisi," ujar Damara.

Damara yang kini sudah bekerja di Jakarta ini pun pesimis bahwa laporan yang disampaikannya ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat. Sebab, sudah tiga tahun berlalu dari laporan awal dibuat, tak ada laporan apakah pelaku sudah tertangkap atau belum.

(Baca: Usai Lantik Tito Karnavian, Presiden Jokowi Berikan Tugas untuk Reformasi Polri)

Damara pun menyambut baik keinginan Tito Karnavian untuk mengubah pelayanan di kantor polisi layaknya Bank.

"Tapi jangan kantornya saja yang diubah tapi yang lebih penting polisinya sendiri yang bisa kerja lebih baik dan menjadi sahabat masyarakat dengan memberikan pelayanan yang bagus," ucap Damara.

"Kalau kantornya saja sama cara pelaporannya saja yang bagus tapi polisinya enggak bagus kan percuma," tambah dia.

Sementara warga Depok Alsadad Rudi (27) juga pernah punya pengalaman tak menyenangkan saat berurusan dengan Polsek Sukmajaya untuk melaporkan rumahnya di Perumahan Graha Studio Alam, Jalan Raden Saleh, Cilodong, Depok yang kemalingan.

(Baca: Masih Ada Polisi yang Menjebak dan Memeras, Ini Komentar Kapolri)

Pada periode April-Mei 2016 kemarin, rumah Sadad sudah empat kali kemalingan di siang hari. Usai peristiwa ketiga pada 3 Mei 2016, ia langsung melapor ke polsek terdekat, yakni Polsek Sukmajaya.

Namun, menurut Sadad, laporannya itu tidak dikuti dengan adanya penyidik polisi yang datang ke rumahnya untuk mengecek dan mengindentifikasi lokasi kejadian. Saat itu, hanya ada anggota Babinkamtibmas yang datang.

Menurut Sadad, pihak Polsek Sukmajaya baru menurunkan penyidiknya ke lokasi kejadian setelah kemalingan yang keempat. Itupun, kata dia, setelah adanya keluhan yang disampaikannya ke Polresta Depok.

"Setelah ngadu ke Polres baru ada tinak lanjut, itu kebetulan saya kenal sama orang polresnya. Gimana kalau enggak?" ucap Sadad.

"Kasian kan warga yang jadi korban kejahatan, lapor ke polisi tapi enggak ditanggepin karena enggak punya kenalan sama polisinya?" tambah dia.

Sadad pun mengapresiasi niat Tito Karnavian yang ingin membuat pelayanan di Kantor Polisi seperti Bank. Ia berharap keinginan Tito ini bisa segera direalisasikan, minimal untuk tingkat Polsek terlebih dahulu.

"Menurut saya reformasi pelayanan di kepolisian harus dimulai dari tingkat polsek. Karena seringkali polisi-polisi di tingkat polsek kurang merespons laporan masyarakat. Laporan dibiarin gitu aja," ucap Sadad.

Kompas TV Inilah Perjalanan Karier Kapolri Tito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com