JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini merupakan salah satu pegiat pemilu yang kenal cukup dekat dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.
Tak jarang keduanya terlibat dalam pemantauan pemilu, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepada Kompas.com, Titi menceritakan sedikit pengalamannya yang berkesan saat bekerja sama dengan Husni.
Saat itu, keduanya ikut memantau pelaksanaan Pemilu Presiden di Amerika Serikat pada November 2012.
"Yang paling ingat saat kami memantau pemilu di AS. Waktu itu adalah yang paling berkesan bagi saya," ujar Titi saat dihubungi, Jumat (8/7/2016).
(baca: Presiden: Husni Pekerja Keras yang Berintegritas Tinggi)
Karena lokasi hotel yang berbeda, keduanya pun kesulitan berkomunikasi. Satu-satunya saluran komunikasi yang efektif untuk digunakan adalah jejaring sosial Twitter dan Facebook.
Husni mengirim pesan kepada Titi melalui kicauan di Twitter. Saat itu, Husni menanyakan jadwal shalat di AS.(baca: SBY Sebut Kesuksesan Demokrasi Belakangan Ini Berkat Jasa Husni)
"Ini tidak biasa, seorang pemimpin lembaga tinggi, saat bertugas di luar negeri pun tetap mementingkan ibadahnya," kata Titi.
Menurut Titi, baik Perludem maupun keluarganya secara pribadi sangat merasa kehilangan atas kepergian Husni. Husni dinilai sukses menggelar pemilihan umum dengan baik di Indonesia.
(baca: PBNU Instruksikan Warga NU Shalat Ghoib dan Tahlil untuk Husni Kamil Manik)
Husni meninggalkan satu orang istri bernama Endang Mulyani dan tiga orang anak. Husni lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975 dan pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.
Husni muda aktif dalam berbagai kegiatan politik dan berpengalaman sebagai pemantau pemilu sejak lulus kuliah di Universitas Andalas.
Pihak keluarga menjelaskan, Husni mengalami peradangan akibat bisul. Peradangan sudah menjalar ke perut dan menyebar melalui darah.
Peradangan atau infeksi di seluruh bagian dalam tubuh itu diperparah dengan adanya riwayat diabetes yang mempercepat menyebarnya peradangan.
"Ada istilah kesehatannya abses atau peradangan akibat bisul. Bisul ini mengakibatkan infeksi di darah. Semakin lama makin parah karena riwayat diabetes yang dideritanya," kata Muhammad Arfanuddin Manik, kakak Husni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.