Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Tolong Jangan Bawa Cerita dari Jakarta saat Anda Mudik

Kompas.com - 04/07/2016, 07:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Selain menetapkan Santoso dan Ahmad sebagai tersangka, KPK juga menetapkan Raoul yang terdeteksi KPK sedang berlibur ke luar negeri sebagai tersangka. 

Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, suap 28.000 dollar Singapura itu diberikan Raoul untuk memenangkan perkara perdata kliennya yaitu PT Kapuas Tunggal Persada yang digugat PT Mitra Maju Sukses. 

Dalam putusan siang hari sebelum operasi tangkap tangan KPK ini, PT Kapuas Tunggal Persada dimenangkan majelis hakim. Sambil memburu Raoul pemberi suap, penyidik KPK tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan hakim.

Untuk cerita ini, saya sarankan untuk tidak Anda bawa ke kampung halaman. Biarkan cerita ini tinggal tetap di Jakarta.

Wakil rakyat yang tak jera

Cerita lain dari Jakarta. Masih tentang nestapanya Jakarta di hari raya karena kepastian ditemani para tersangka kasus korupsi yang tidak pernah jera. 

Dua hari sebelum penangkapan Santoso dan Ahmad serta perburuan terhadap Raoul, Selasa (28/6/2016) malam, KPK menangkap anggota Komisi III DPR, I Putu Sudiartana. 

Bertugas di Komisi III yang membidangi persoalan hukum, Putu yang merupakan Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat ditengarai bisa mengatur proyek infrastruktur yang jadi ranah Komisi V.

Proyek infrastruktur berupa 12 ruas jalan itu berada di Sumatera Barat. Putu berasal dari daerah pemilihan Bali. 

Dalam operasi ini, KPK menyita uang 40.000 dollar Singapura dan bukti transfer Rp 50 juta atau total sekitar Rp 500 juta. Putu meminta komisi proyek (ijon) atas 12 ruas jalan yang bakal diurusnya. Nilai proyeknya sekitar Rp 300 miliar. 

KPK menetapkan lima tersangka untuk kasus ini yaitu Putu, Noviyanti (sekretaris Putu) dan tiga orang kepercayaan Putu yaitu Suhemi, Suprapto, dan Yogan Askan.

Meskipun layak sebagai cerita karena penangkapan Putu dilakukan sesaat setelah foto-foto bersama pimpinan KPK di acara buka bersama KPK, jangan bawa cerita ini ke kampung halaman saat hari raya.  

Jika tetap hendak membawa cerita ini ke kampung halaman, Anda perlu mempertimbangkan cerita operasi tangkap tangan lainnya yang dilakukan KPK. Sebagai anggota DPR periode 2014-2016, Putu tidak sendirian tertangkap tangan menerima suap oleh KPK.

Masih ada tiga lainnya berkelakuan sama. Mereka adalah Adriansyah, anggota Komisi IV DPR dari Partai Demokrati Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang ditangkap KPK 9 April 2015; Dewie Yasin Limpo, anggota Komisi VII DPR dari Partai Hanura yang ditangkap KPK 20 Oktober 2015; dan Damayanti Wisnu Putranti, anggota Komisi V DPR dari PDI-P yang ditangkap13 Januari 2016.

Sebagai bumbu, jika berkeras hendak menceritakan ini saat mudik, semua operasi tangkap tangan dilakukan KPK saat malam tiba.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com