Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Khofifah: Rawan, Banyak Anak Dijadikan Kurir Narkoba!

Kompas.com - 25/06/2016, 16:34 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Eksploitasi anak disebut semakin memprihatinkan. Belakangan, banyak anak ditengarai dijadikan kurir narkoba.

"Saat datang ke lapas anak wanita di Tangerang, ternyata 60 persen dari mereka terlibat hukuman karena dijadikan kurir narkoba," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Kompas.com, di sela kegiatan di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/6/2016).

Kata Khofifah, temuan tersebut adalah bentuk kekerasan ekonomi baru yang menimpa anak-anak. Dia pun mengaku kaget mendapatkan fakta tersebut.

"Rupanya para bandar narkoba sudah melakukan telaah. Kenapa anak-anak? Itu karena hukuman yang dibebankan (kalau tertangkap), separuh orang dewasa," ungkap Khofifah.

Katakanlah jeratan hukuman terkait narkoba adalah 20 tahun penjara, papar Khofifah, jika pelakunya anak-anak maka hukumannya menjadi 10 tahun.

"Belum lagi kalau sudah bebas bersyarat, paling mereka (anak-anak) tinggal menjalani 5 tahun penjara, atau bisa 3,5 tahun bila ada remisi," imbuh dia.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (25/6/2016), menandatangani deklarasi anti-narkoba dan kekerasan rumah tangga di Gresik, Jawa Timur.

Namun, tekan Khofifah, hal yang membuat prihatin adalah saat bandar-babdar itu memanfaatkan kepolosan anak-anak.

"Anak-anak yang menjadi kurir mungkin tidak tahu apa yang dibawanya. Lebih dari itu, mereka sama sekali tidak tahu kalau (aktivitas) ini bisa menimbulkan sanksi yang berat," ujr dia.

Untuk itu, kata Khofifah, diperlukan perhatian dan perlindungan ekstra pada anak-anak.

"Ingat, perlindungan anak harus melibatkan semua lini. Jangan sampai ada penyalahgunaan narkoba yang melibatkan anak," tegas dia.

Khofifah ada di Gresik untuk melakukan sejumlah kegiatan. Pada Sabtu pagi, dia mengikuti deklarasi Anti-Narkoba dan Kekerasan Rumah Tangga, untuk berlanjut dengan kegiatan terkait Program Keluarga Harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com