Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan untuk Ahok, Bayang-bayang Aburizal, dan "Taring" Kepemimpinan Novanto

Kompas.com - 17/06/2016, 10:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Kompas TV ARB: Golkar Belum Tentu Usung Ahok

Restu Aburizal

Namun, rupanya Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie belum setuju dengan keputusan partainya untuk mendukung Ahok. Berbeda dengan pernyataan Yorrys, Aburizal menegaskan bahwa dukungan terhadap Ahok baru datang dari DPD Golkar DKI belum dibahas di tingkat DPP dan Dewan Pembina.

"Belum ada. Kan di dalam struktur yang baru itu, mesti diusulkan DKI, diputuskan DPP. Antara DPP dan Ketua Dewan Pembina berkoordinasi," kata Aburizal di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Aburizal pun menegaskan sejauh ini belum ada pembahasan di tingkat DPP ataupun Dewan Pembina terkait dukungan ke Ahok. Surat dari DPD Golkar DKI yang menyatakan mendukung Ahok pun belum diterima.

"Tunggu suratnya, dirapatkan DPP bersama Dewan Pembina," ujarnya.

(Baca: Aburizal Sebut Tak Mungkin Golkar Dukung jika Ahok Maju lewat Jalur Independen)

Jika nantinya DPP dan Dewan Pembina Golkar tak setuju dengan keputusan mendukung Ahok, bisa saja keputusan itu dibatalkan. Namun, apabila Golkar memutuskan mendukung Ahok, mantan Bupati Belitung Timur itu harus maju melalui jalur partai.

"Kan Pak Ahok sudah pilih jalur independen. Jadi, kalau Golkar mau usung, tentu cari yang di jalur partai," kata dia.

Tak lupa, Aburizal mengingatkan bahwa kewenangannya sebagai Ketua Dewan Pembina untuk memberikan pertimbangan soal isu strategis seperti cagub DKI cukup besar. Aburizal menyebut pertimbangan yang diberikannya wajib dilaksanakan DPP.

Namun, catatan Kompas.com, dalam AD/ART yang disahkan pada Munaslub di Bali lalu, pertimbangan yang diberikan Dewan Pembina hanya wajib dipertimbangkan secara sungguh-sungguh.

Ujian Novanto

Bukan rahasia lagi jika sebelum lengser sebagai Ketua Umum di Munaslub Bali, Aburizal mempunyai kekuatan yang luar biasa di Partai Golkar. Terpilih pada Munas Riau 2009, Aburizal terpilih kembali secara aklamasi di Munas Bali 2014.

Para kader Golkar penentangnya dipecat dari partai, termasuk yang mengabaikan keputusan untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 lalu. Namun, akibat konflik Golkar yang berkepanjangan, Aburizal pun rela menggelar munaslub di Bali dan terpilihlah Setya Novanto sebagai ketua umum.

Terpilihnya Setya Novanto pun tak bisa dilepaskan dari peran Aburizal yang masih cukup kuat pengaruhnya. Setidaknya, Priyo Budi Santoso yang ikut bertarung di Munaslub Golkar mengaku mengalihkan dukungan suaranya ke Novanto karena lobi-lobi yang dilakukan bos Bakrie Group itu.

(Baca: anyak Pendapat soal Dukungan untuk Ahok, Novanto Minta Kader Golkar Rukun)

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Idil Akbar, menilai, sikap Aburizal yang belum menyetujui dukungan terhadap Ahok ini akan menjadi ujian pertama Novanto.

Jika Partai Golkar pada akhirnya benar-benar mendukung Ahok, bisa dibilang pengaruh Novanto sebagai ketua umum terbukti dan Golkar akhirnya bisa lepas dari bayang-bayang Aburizal.

Namun, jika dukungan terhadap Ahok batal, bisa dipastikan Aburizal masih menjadi orang nomor satu di Partai Golkar. Idil sendiri memprediksi, sosok Aburizal yang telah berjasa memenangkan Novanto masih akan memiliki andil yang besar dalam penentuan cagub DKI.

"Novanto saya kira akan menjadi sosok yang tak tahu terima kasih jika menentang harapan Aburizal atas Golkar dalam Pilgub DKI dengan memaksakan Golkar mendukung Ahok sebagai calon," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com