Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gus Dur Membuat Saya Ingin Jadi Warga NU, meski Bukan Islam"

Kompas.com - 14/06/2016, 09:49 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengaku selalu ingat sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur ketika bulan suci Ramadhan.

Pasalnya, Gus Dur tidak pernah berhenti menanamkan nilai-nilai toleransi dan pluralisme selama hidupnya.

Menurut dia, Gus Dur lewat Nahdlatul Ulama (NU) berhasil menampilkan wajah Islam yang damai, bersahabat dan jauh dari kekerasan.

Gus Dur menjadi salah satu tokoh yang berhasil menjadikan muslim Indonesia dikagumi di dunia internasional di tengah stigma yang mengkait-kaitkan Islam dengan terorisme.

Kristian Erdianto/Kompas.com Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan
"Nah, dengan kehadiran Gus Dur semua stigma negatif itu terbantahkan. Bahwa Islam itu sesungguhnya damai," ujar Daniel dalam acara berbuka puasa di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Meski bukan pemeluk agama Islam, Daniel mengaku sikap dan pandangan Gus Dur membuat dirinya ingin sekali menjadi warga NU.

Ia memperhatikan, tidak banyak tokoh agama seperti Gus Dur yang mampu dicintai oleh orang-orang dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda.

Tidak heran, kata Daniel, muncul istilah-istilah nyeleneh seperti "orang NU cabang Katolik atau orang NU cabang Buddha".

"Gus Dur membuat saya ingin menjadi warga NU, meski saya bukan Islam. Karena pandangan Gus Dur yang plural makanya ada istilah NU cabang Katolik atau NU cabang Buddha," kata Daniel sambil tertawa.

Daniel berharap, Ramadhan bisa digunakan setiap warga untuk mengingat kembali nilai-nilai ajaran Gus Dur yang menekankan toleransi dan keberagaman.

Baginya, setiap orang yang akan menjadi pemimpin Indonesia harus menjadikan Gus Dur sebagai salah satu panutan agar Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga.

"Gus dur harus dijadikan panutan oleh seluruh calon pemimpin Indonesia. Menjadi seorang pemimpin yang otentik Indonesia," ujarnya.

Kompas TV Mengenang Gus Dur Yang Toleran & Humoris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com