Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diusir, Perempuan dan Anak Eks Gafatar Mendapat Tindak Kekerasan

Kompas.com - 08/06/2016, 17:15 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

Kompas TV Anak-anak Eks Gafatar Sakit Akibat Kelelahan

Setelah bertahan di pengungsian selama kira-kira 2 minggu, mereka pun dipulangkan ke Jawa dengan menggunakan kapal dalam kondisi melebihi kapasitas.

Menurut Pratiwi, kapal yang digunakan hanya berkapasitas 400 orang, tetapi dipakai untuk mengangkut 800 orang.

Tiba di penampungan di Jawa, warga mantan anggota Gafatar ini juga tidak mendapat pelayanan yang layak. Kondisi penampungan milik dinas sosial provinsi sebenarnya tidak cukup untuk menampung semua pengungsi dari Kalimantan.

(Baca: Pembakar Permukiman Gafatar di Kalbar Diduga Dibayar)

"Kondisi ini diperparah dengan proses pemulangan yang berbelit. Mereka harus lebih dulu melapor ke pemda kabupaten atau pemprov setempat. Lamanya proses tersebut membuat penderitaan pengungsi semakin bertambah," kata Pratiwi.

Saat pemulangan dari penampungan di Jawa, para warga mantan anggota Gafatar pun dikumpulkan lebih dulu untuk didata. Setelah itu, mereka baru dipulangkan menggunakan mobil dinas sosial, kepolisian, dan TNI dengan pengawalan bersenjata lengkap.

Kekerasan tidak berhenti sampai di situ. Setelah sampai di daerah asal, mereka mendapat stigma negatif dari masyarakat setempat sebagai kelompok dengan aliran sesat.

Hal ini memberi dampak psikologis yang sangat besar terhadap perempuan dan anak-anak. Bahkan, ada beberapa warga mantan anggota Gafatar yang diusir atau tidak diterima pulang kembali.

"Mereka sebenarnya petani mandiri yang membuka lahan di Kalimantan, mendapat stigma negatif eks (anggota) Gafatar, dianggap aliran sesat," ujar Pratiwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com