Sejauh ini, rangkaian perjalanan Presiden Jokowi dan Ibu Negara akan diakhiri di Solo, Jawa Tengah, atau masih tiga hari lagi.
Kunjungan kali itu difokuskan untuk mengecek program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) di sejumlah daerah, selain menghadiri pernikahan anak dari adik kandungnya di Solo, Jawa Tengah.
Setelah merayakan pidato pertama Bung Karno pada 1 Juni di Gedung Merdeka, Bandung, dan berjalan kaki ke tempat tahanan Bung Karno di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Bandung, Presiden menuju Pangkal Pinang dan Banda Aceh.
Pada Kamis (2/6), Presiden Jokowi harus pergi ke Lhokseumawe dan kembali ke Banda Aceh lagi untuk terbang ke Kalimantan Barat. Dari sana, Presiden lalu melanjutkan ke Gorontalo.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Gorontalo menjelang tengah malam waktu Indonesia tengah. Biro Pers Istana Kepresidenan meminta jurnalis meninggalkan hotel pukul 04.30 dan langsung menuju Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, yang ditempuh dalam perjalanan darat.
Presiden sendiri tiba di Pohuwato menggunakan helikopter dengan rombongan terbatas. Gambaran rutinitas seperti itu, tentunya menuntut semua perlengkapan pribadi yang harus benar-benar disiapkan. Karena alasan itu, Presiden perlu mencari kaus dalam yang lebih banyak untuk cadangan.
Dalam kunjungan kerja seperti itu, Presiden Jokowi tak hanya membutuhkan kaus dalam, tetapi juga perlu menyiapkan beberapa potong baju putih, sepatu hitam berikut dengan kaus kakinya.
Untuk buah tangan para warga yang menunggunya di pinggir jalan jika melakukan kunjungan kerja, Jokowi juga tak pernah lupa membagi-bagikan buku tulis dan kaus.
Salah satu tugas Pramadista adalah memastikan semua keperluan Presiden seperti itu lengkap dan terpenuhi sebelum ke daerah.
Menurut Dista itu, kaus dalam yang dibeli Presiden Jokowi di Banda Aceh harganya Rp 50.000 per potong. Karena ada lima kaus dalam yang dibelinya, Dista mengeluarkan uang untuk keperluan pribadi Jokowi sebanyak Rp 250.000.
Presiden Jokowi tercatat biasa membeli dan menggunakan barang-barang kesehariannya di mana pun ia berada.
Sebelum menghadiri Muktamar Nadhlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, Agustus 2015, rangkaian mobil Presiden Jokowi juga pernah berhenti mendadak di depan ruko-ruko di pinggir jalan di Jombang.
Seorang petugas berlari ke sebuah toko kemudian kembali ke sebuah mobil. Presiden disebut-sebut membeli keperluan pribadi untuk acara muktamar NU tersebut.