Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Senjata di Lapas Gorontalo, Polisi Anggap Ada Kerja Sama Napi dan Sipir

Kompas.com - 06/06/2016, 15:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo AKBP Bagus Santoso mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab banyaknya senjata yang ditemukan saat razia di Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo.

Bagus menduga, ada oknum sipir yang bekerja sama dengan napi untuk memasukkan barang-barang terlarang itu.

"Masih kami kembangkan, indikasi kan ke sana (keterlibatan sipir). Kan tidak mungkin kalau tidak ada kerjasama (napi dan sipir)," ujar Bagus, saat dihubungi, Senin (6/6/2016).

Bagus mengatakan, proses pengembangan masih dilakukan dengan memeriksa para sipir dan narapidana.

Pasalnya, barang-barang yang ditemukan di sel itu meliputi gunting, tombak, parang, telepon genggam, hingga satu paket narkoba.

"Nanti kami kembangkan dari mana para napi ini dapat senjata tajam, kan banyak, ada tombak, ada pisau, parang," kata Bagus.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya menduga sudah lama tak dilakukan razia di lapas Gorontalo.

Padahal, kata Boy, beberapa waktu lalu razia serentak dilakukan di seluruh lapas di Indonesia. Namun, ia heran masih banyak ditemukan senjata tajam dan benda-benda terlarang lainnya di sana.

"Sepertinya ini lama tidak dirazia karena barang yang terlarang ada seperti bom, senjata tajam, pisau, jadi hasil razia kemarin sangat signifikan hasilnya," kata Boy.

Sedianya, razia dilakukan berkala tiga bulan sekali. Aturan tersebut juga berlaku di Lapas Gorontalo.

Namun, kata Boy, bisa saja karena pengawasan petugas lapas lemah terhadap barang-barang yang masuk.

"Ini menjadi masukan bagi lembaga pemasyarakat agar lebih teliti, karena barang yang masuk ke dalam lapas yang dibawa oleh para keluarga pembesuk ini bisa dipakai membunuh dan bunuh diri," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com