Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Gantikan Ivan Haz, Ini Tanggapan Achmad Baidowi

Kompas.com - 05/06/2016, 16:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi, didapuk menjadi pengganti Fanny Safriansyah alias Ivan Haz di Fraksi PPP DPR.

Ivan Haz sebelumnya dipecat sebagai anggota DPR lantaran menjadi tersangka atas kasus penganiayaan terhadap asisten rumah tangganya.

Kepastian pemecatan Ivan diketahui dari surat keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan yang dibacakan saat Sidang Paripurna, pekan lalu.

Fraksi PPP pun telah menerima salinan putusan tersebut. Lantas, apa kata Achmad yang akan menggantikan Ivan?

"Lihat saja nanti. Pasti nanti ada perombakan fraksi," kata Achmad di Asrama Haji, Jakarta, Minggu (5/6/2016).

Ia menjelaskan, ada mekanisme yang harus dilalui sebelum akhirnya dirinya resmi menjabat sebagai anggota DPR.

Nantinya, pimpinan DPR akan menyurati Komisi Pemilihan Umum setelah menerima surat dari Fraksi PPP terkait perubahan anggota fraksi.

Setelah itu, KPU akan bersurat kepada presiden untuk memberitahukan bahwa akan dilakukan pergantian struktur fraksi tersebut.

"Tapi, ada jeda waktu maksimal dan minimal pengajuannya," ujarnya.

Sementara itu, meski telah dipecat sebagai anggota dewan, Achmad menegaskan, Ivan masih berstatus sebagai kader PPP. Sebab, proses hukum atas anak mantan Wakil Presiden, Hamzah Haz, itu belum rampung.

Menurut dia, DPP PPP baru dapat mengambil sikap tegas setelah ada keputusan yang berkekuatan hukum tetap.

Kompas TV Pengurus PPP Surakarta Minta Ivan Haz Dipecat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com