JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memastikan aktivitas pendidikan di Poso, Sulawesi Tengah, tidak terusik oleh Operasi Tinombala mengincar kelompok Santoso. Hal tersebut dikarenakan lokasi perburuan Santoso yang jauh dari pemukiman penduduk.
"Enggak, enggak ada (terganggu). Lokasi perburuan itu kan di tengah hutan. Sekolah kan di kota," ujar Anies di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
Anies membantah adanya informasi bahwa guru-guru di sejumlah sekolah kabur karena takut akan perburuan kelompok teroris itu.
Ia meluruskan pernyataannya yang ia lontarkan seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan kemarin.
"Dalam rapat kemarin ada laporan bahwa ada sekolah-sekolah yang gurunya tidak ada, dikhawatirkan karena ada masalah. Kenapa tidak adanya, kami belum tahu nih," kata Anies.
"Kasihan gurunya. Mereka bilang, kami tidak melarikan diri kok pak," kata dia.
Menurut Anies, keberadaan guru-guru di wilayah konflik, seperti di Poso, sangat dibutuhkan untuk memberi penjelasan kepada para murid soal terorisme.
Guru akan mendidik bahwa apa yang dilakukan para teroris itu salah. Dengan demikian, masyarakat bisa mengerti bahayanya dan jangan sampai meeeka menjadi simpatisan kelompok terorisme.
"Salah satu yang membuat mereka bisa survive karena ada pasokan makanan. Berarti masyarakat harus dipahamkan bahwa yang mereka lakukan keliru," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.