Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dirusak, Masjid Ahmadiyah Kendal Didatangi Lurah Melarang Pembangunan

Kompas.com - 23/05/2016, 12:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum dirusak massa tak dikenal, Senin (23/5/2016) dini hari, Masjid Ahmadiyah di Kelurahan Purworejo, Kecamatan Ringin Arum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, didatangi lurah dan camat setempat.

Ta'zis, Ketua Jemaah Masjid Ahmadiyah itu, mengatakan, sang lurah dan camat datang ke masjid pada Rabu (18/5/2016) sekitar pukul 08.30 WIB.

"Dengan Pak Camat, kami sepakat bahwa kami (pengurus masjid) akan dipertemukan dengan Pak Bupati Kendal untuk menyelesaikan apa persoalan di masjid kami ini," ujar Ta'zis ketika dihubungi Kompas.com, Senin pagi.

Persoalan yang dimaksud yakni keberadaan masjid yang ditolak oleh sebagian penduduk setempat.

(Baca: Masjid Ahmadiyah di Kendal Dirusak Massa Tak Dikenal)

Masjid tersebut telah mengantongi sertifikat dan izin mendirikan bangunan (IMB) sejak awal dibangun pada 2003.

Setelah selesai berbincang dengan camat, Ta'zis keluar dari masjid. Ia mendapati lurah didampingi seorang tentara dan dua polisi sedang berada di bangunan depan masjid yang tengah dalam penyelesaian pembangunan.

Selain itu, dia melihat pekerja bangunan masjid tidak melakukan pekerjaannya.

"Saya tanya ke tukang, kenapa kok berhenti bekerja? Kata si tukang, dia disuruh berhenti sama Pak Lurah. Lalu saya hampiri Pak Lurah buat nanya, kenapa tukang bangunannya disuruh berhenti. Pak Lurah cuma jawab, 'Biar istirahat dulu'," ujar Ta'zis.

Padahal, bangunan itu sudah hampir jadi. Meski dindingnya masih berupa batu bata yang belum diplester, pekerja tinggal memasang atap bangunan saja.

Ta'zis kemudian berdebat bahwa pendirian masjid itu sudah sesuai prosedur. IMB dan sertifikat sudah dimiliki. Jumlah jemaah masjid pun banyak, mencapai 100 orang.

(Baca: Pengurus: Masjid Kami Sudah Ada IMB dan Sertifikat, tapi Kenapa Masih Dirusak?)

Namun, sang lurah tetap bersikukuh agar pembangunannya harus dihentikan. Karena idak menemukan titik temu, perbincangan itu usai.

Ta'zis berinisiatif untuk mengganti tukang bangunan lain. Pembangunan masjid yang sudah berdiri sejak tahun 2003 itu pun dilanjutkan kembali pada Sabtu dan Minggu, 21-22 Mei 2016.

Dirusak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com