Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
F.X. Lilik Dwi Mardjianto
Ketua Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

pengagum jurnalisme | penikmat sastra | pecandu tawa riang keluarga

Seperti Halnya Energi, Jurnalisme Tidak Dapat Dimusnahkan

Kompas.com - 09/05/2016, 15:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Tak sekadar kata

Pendapat Harris tentang titik balik anugerah jurnalistik ternyata bukan isapan jempol. Dua tahun setelah Alexandra Berzon dan Las Vegas Sun memenangkan Pulitzer, The Tuscaloosa News pun menyusul.

Media daring ini memenangkan kategori Breaking News Reporting karena menggabungkan reportase tradisional dan teknologi sosial media dalam melaporkan bencana tornado di Arlington Square.

Tidak hanya melaporkan bencana, inovasi yang dilakukan oleh The Tuscaloosa News mampu membantu aparat untuk menemukan dan menyelamatkan para korban.

Penghargaan terhadap inovasi dalam jurnalisme berlanjut tahun berikutnya. Laman Anugerah Pulitzer memaparkan, The Denver Post mendapat pengharagaan karena telah membuat liputan yang komprehensif mengenai penembakan di Aurora yang menewaskan 12 orang dan melukai 58 orang lainnya.

Lagi-lagi, kemenangan itu disebabkan oleh “perkawinan” antara reportase tradisional dan media sosial seperti Twitter, Facebook, serta video. The Denver Post kemudian mengemasnya bersamaan dengan tulisan mendalam, sehingga mampu memberikan konteks.

Bahkan, media ini juga menyertakan linimasa interaktif di laman berita. Melalui fitur tersebut, pembaca bisa memilih dan berinteraksi dengan konten.

Pada 2014 dan 2015, bendera media daring kembali berkibar. Dewan Juri Pulitzer 2014 memilih David Philipps dari The Gazette sebagai juara kategori National Reporting. Philipps membuat tulisan panjang, foto-foto, dan video mengenai nasib para tentara yang menyedihkan setelah mereka pensiun dari kesatuan.

Sedangkan di 2015, anugerah Pulitzer kategori Breaking News Reporting menjadi milik The Seattle Times karena telah berhasil mengemas konten digital yang mendalam mengenai tanah longsor di Snohomish County.

Energi yang kekal

Publik sempat “berdebat” mengenai senjakala media cetak. Beberapa orang sependapat mengenai titik nadir media konvensional tersebut, sementara yang lain menyangkalnya. Tulisan ini tidak dibuat untuk menyudutkan media konvensional.

Sebaliknya, uraian di dalam tulisan ini dikemas untuk mengumandangkan bahwa semangat jurnalisme media cetak haruslah kekal. Pada intinya, biarlah koran tidak lagi terbit, lalu berusahalah untuk menerima jika pada saatnya nanti industri percetakan gulung tikar.

Anggaplah itu sebagai bagian dari perkembangan peradaban manusia yang dimulai sejak jutaan tahun yang lalu. Tidak lebih, dan tidak kurang.

Ulasan mengenai titik balik Anugerah Pulitzer sejak 2009 di atas membuktikan bahwa jurnalisme tidak pernah berubah, meski hadir dalam bentuk yang berbeda. Para pemenang Pulitzer itu menegaskan bahwa menjadi media atau menjadi wartawan daring tidak berarti harus membuat berita yang singkat dan dangkal.

Mereka tidak harus tergesa-gesa dengan mengorbankan akurasi serta konteks. Media dan wartawan daring tetap bisa menyebarkan informasi yang mendalam, berguna, dan berkualitas.

Ini adalah tantangan bagi media daring di Indonesia.

Kematian media cetak dan kebangkitan media digital sebenarnya bukanlah topik perdebatan, selama orang-orang yang ada di dalamnya adalah wartawan-wartawan yang dikaruniai energi jurnalisme.

Selama energi jurnalisme mengalir seperti darah di dalam tubuh wartawan, semua akan baik-baik saja. Mengenai hal ini, hukum kekekalan energi telah memberikan jawaban sejak awal. Seperti halnya energi, jurnalisme tidak dapat dimusnahkan. Dia hanya akan berubah bentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com