Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iqrak Sulhin
Dosen Kriminologi UI

Dosen Tetap Departemen Kriminologi UI, untuk subjek Penologi, Kriminologi Teoritis, dan Kebijakan Kriminal.

Kekerasan dan Kultur Patriarki

Kompas.com - 05/05/2016, 09:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Perempuan kemudian dibuat sangat bergantung pada pemilik kuasa lain yang lebih efektif, dalam hal ini laki-laki, baik sebagai individu maupun yang direpresentasikan oleh negara. Perempuan hanya akan aman bila mendapatkan perlindungan laki-laki.

Sebagai contoh, adanya gerbong communter line khusus untuk perempuan, meskipun sangat beralasan dalam pandangan pencegahan kejahatan situasional, namun secara simbolis menegaskan bahwa perempuan subordinat.

Media massa adalah salah satu contoh agen konstitutif yang secara tidak sadar turut memelihara ketimpangan kekuasaan gender.

Iklan yang mungkin dianggap deskripsi keseharian masyarakat, sehingga dianggap biasa atau ‘normal’ justru mengamplifikasi struktur patriarkis.

Sebuah iklan detergen yang memiliki ‘tagline’ wah, mama terlihat cantik kalau mencuci, mungkin dianggap lucu karena demikianlah penggambaran peran perempuan di mata masyarakat. Tapi pertanyaannya, mengapa bukan wah, papa terlihat ganteng kalau mencuci?

Dalam pandangan feminis liberal, faktor sosialisasi adalah penyebab utama terjadinya proses konstitutif ini. Budaya mengajarkan bahwa perempuan memasak dan laki-laki bekerja di luar rumah. Sosialisasi seperti ini bahkan terjadi di tingkat keluarga.

Mungkin ada yang berpandangan cara berfikir ini naif. Mereka berpendapat bahwa perkosaan justru disebabkan oleh provokasi korban, seperti menggunakan pakaian yang “minim” atau berjalan sendirian, terutama di tempat sepi atau malam hari.

Cara pandang seperti ini justru memiliki cacat epistemologis, dengan melupakan aspek kekuasaan dalam sebuah definisi situasi, yaitu kuasa wacana patriarkis dalam kesadaran individu.

Kapitalisme turut pula menyumbang pengaruh pada amplifikasi budaya patriarki. Perempuan masuk dalam proses komodifikasi. Baik perempuan sebagai tenaga kerja murah, maupun perempuan sebagai bagian dari ‘etalase barang/jasa’.

Karenanya, tidak mengherankan bila perempuan kemudian “harus” ditempelkan pada produk mobil atau motor dalam sebuah pameran. Pertanyaan esensialnya, apa fungsinya?

Kasus perkosaan dan pembunuhan terhadap ‘Y’ harus disikapi serius oleh pemerintah. Penyebabnya telah jauh melampaui faktor tekanan struktural atau adanya peran faktor situasional.

Dibutuhkan upaya perubahan yang menyentuh cara pandang masyarakat tentang laki-laki dan perempuan.

Pada sisi penegakan hukum, sensitifitas sangat diperlukan. Sangat mungkin adanya kasus pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan lainnya yang tidak diketahui karena dibawa ke ranah privat dan diselesaikan secara “damai”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com