Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Tak Ada Laporan WNI Jadi Korban Gempa di Ekuador

Kompas.com - 17/04/2016, 14:23 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa terhadap pemerintah dan rakyat Ekuador, khususnya kepada korban dan keluarga korban, atas terjadinya gempa besar.

Gempa bermagnitudo 7,8 itu terjadi di pantai tengah Ekuador dengan pusat gempa berjarak 173 kilometer dari ibu kota Ekuador, Quito, Sabtu (16/4/2016) waktu setempat.

Hal tersebut diutarakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/4/2016).

Arrmanatha mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri RI, hingga saat ini, setidaknya ada 41 orang meninggal dunia. (Baca: Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Ekuador Jadi 41 Orang)

Beberapa gedung serta jembatan dilaporkan runtuh di kota Manta dan Guayaquil akibat gempa tersebut. (Baca: Gempa Bermagnitudo 7,8 di Ekuador, Warga Berhamburan ke Jalan-jalan)

"Pemerintah setempat telah menyatakan keadaan darurat nasional dan mengeluarkan peringatan tsunami. Evakuasi di daerah pesisir pantai Ekuador terus dilakukan," ujar Arrmanatha Nasir.

Lebih lanjut, ia menerangkan, dari hasil koordinasi, didapat informasi bahwa sejauh ini tidak ada laporan warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa. Mereka dilaporkan dalam keadaan baik.

Dari data KBRI Quito, jumlah WNI yang berada di Ekuador berjumlah sekitar 45 orang. Sebagian besar tinggal di daerah pegunungan. Dua orang WNI pelaut terdata tinggal di daerah Manta, dekat lokasi gempa.

Saat ini, menurut Arrmanatha, KBRI Quito terus memantau keadaan para WNI dan telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI untuk tetap waspada.

Selain itu, KBRI Quito juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk menghindari bepergian ke daerah pesisir pantai Ekuador.

"KBRI Quito akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Ekuador untuk memonitor perkembangan situasi pasca-gempa," ucapnya.

Masyarakat Indonesia yang ingin memastikan kondisi keluarga yang ada di Ekuador bisa menghubungi hotline KBRI Quito +593 99 727 8520 dengan Herman.

Kompas TV Gempa 5,9 SR Guncang Bengkulu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com