Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul di Istana, Ahok Akui Bahas Sumber Waras dan Reklamasi dengan Jokowi

Kompas.com - 08/04/2016, 15:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak hadir dalam acara Rapat Kerja Pemerintah di Istana Negara pada Jumat (8/4/2016).

Padahal, dalam rapat itu, Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia.

Namun, setelah acara selesai dan kepala daerah sudah pulang semuanya, Ahok baru tampak di Kompleks Istana Kepresidenan. Dia mengaku habis bertemu Presiden Jokowi.

Lantas, apa topik pembicaraan Ahok dengan Jokowi?

"Beliau tanya juga, ya saya laporin-lah, Selasa kasus Sumber Waras, dipanggil jadi saksi di KPK," ujar Ahok seusai pertemuan.

Selain itu, Ahok juga membahas reklamasi Pantai Utara Jakarta dengan Jokowi. Menurut Ahok, proyek itu tetap berjalan.

Hanya, belakangan terungkap adanya suap dari pengembang properti kepada DPRD DKI untuk meloloskan rancangan perda soal reklamasi Jakarta.

Ahok juga sempat menceritakan kepada Presiden bahwa KPK memanggil Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono sebagai saksi atas perkara itu.

Ahok mengatakan, Presiden kebanyakan hanya mendengar cerita Ahok. Malah, Jokowi tertawa diceritakan demikian oleh Ahok.

"Beliau ketawa saja. Beliau bilang ini namanya ujian sebelum naik lagi, katanya gitu," ujar Ahok.

Saat disinggung mengapa tidak datang dalam pengarahan Presiden dalam Rapat Kerja Pemerintah, Ahok mengatakan bahwa dia telah terlebih dahulu dijadwalkan bertemu warga negara Jepang. Dia tidak menjelaskan siapa warga negara Jepang yang dimaksud.

Kompas TV Ahok "Blak-blakan" soal Sunny Tanuwidjaja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com