JAKARTA, KOMPAS.com - Liburan sejumlah istri anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke Jepang dianggap tak elok dan berpotensi menimbulkan perasaan tidak adil di tengah masyarakat.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai, memang hak setiap orang untuk bepergian kemana saja.
Namun, hal ini menjadi sorotan karena yang pergi adalah para istri pejabat publik, yaitu anggota DPR.
"DPR adalah sebuah lembaga yang jadi perhatian semua kalangan. Masyarakat media, semua orang membicarakan mereka. Karena itu maka perilaku anggota DPR harus betul-betul dijaga," ujar Sebastian di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2016).
Tidak cuma dirinya sendiri, lanjut Sebastian, termasuk suami atau istrinya yang bukan anggota DPR juga harus betul-betul menjaga perilakunya. Sebab, yang dilakukan mereka juga akan memengaruhi citra suami atau istrinya yang menjadi anggota DPR.
(Baca: Ketika Para Istri Menambah Kegaduhan DPR...)
Selain itu, publik selama ini kerap mengkritisi perilaku hedon politisi. Karena, belakangan banyak diberitakan politisi yang dijebloskan ke bui karena kasus korupsi.
Sementara, yang terlihat di mata publik adalah perilaku hedon menjadi salah satu penyebab korupsi. Perilaku hedon tersebut dapat menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa para wakil rakyat tak lagi peduli dengan masalah kemiskinan di sekitarnya.
"Perilaku hedon yang ditunjukkan oleh istri yang gaya ke sana kemari, pamer, tentu tidak elok. Kemudian ini bisa menimbulkan perasaan tidak adil di tengah masyarakat yang buat makan saja susah," imbuhnya.
Sebastian menambahkan, penting pula dicermati apakah kepergian para istri anggota DPR tersebut menghnakan fasilitas negara atau tidak.
Jika memang mereka memanfaatkan fasilitas negara, maka penting agar para suami mereka dipanggil dan diberi teguran oleh Mahkamah Kehormatan Dewan jika.
"Kalau ada. Tapi ini perlu dicermati," kata dia.
(Baca: Tolak Disebut "Genit", Istri Fadli Zon Angkat Bicara soal Liburan ke Jepang)
Foto kunjungan Persaudaraan Istri Anggota DPR (PIA) sebelumnya beredar luas di media sosial dan menjadi perbincangan banyak pihak.
Terkait hal tersebut, Ketua DPR Ade Komarudin mengakui, istri-istri anggota DPR yang berlibur ke Jepang telah melakukan kekeliruan.