Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnubrata
Assistant Managing Editor Kompas.com.

Wartawan, penggemar olahraga, penyuka seni dan kebudayaan, pecinta keluarga

SBY dan Jokowi, di Antara "Haters" yang Gagal "Move On"

Kompas.com - 22/03/2016, 07:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Kepada mereka yang menjadi sasaran kritik, ada pepatah berbunyi, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. Artinya makin tinggi jabatan, posisi, status sosial atau ekonomi, maka makin banyak juga kritik mendatanginya. Makin banyak orang yang ingin menjatuhkannya.

Maka jika Anda berada dalam posisi yang tinggi, sebaiknya jangan pula terlalu alergi pada angin. Dalam cerita di bawah ini, kritik adalah keniscayaan:

Seorang bapak bersama anaknya pergi ke pasar membawa keledai mereka. Anaknya jalan kaki, sedangkan bapak itu menunggangi keledainya.

Dalam perjalanan, orang-orang berbisik, kata mereka, “Sungguh memalukan. Bapak tidak tahu diri itu membiarkan anaknya jalan kaki sedangkan dirinya enak naik keledai.”

Mendengar kritik itu, sang bapak bertukar tempat dengan anaknya. Si anak naik keledai dan bapaknya berjalan kaki. Namun mereka mendengar komentar lagi, “Lihat anak itu tidak mengasihani bapaknya yang sudah tua dan membiarkannya berjalan.”

Keduanya bingung, lalu memutuskan untuk menunggangi keledai itu bersama-sama.

Berjalan beberapa langkah, kembali ada orang yang mengkritiknya, “Kasihan keledai itu menanggung beban yang berat. Dasar orang-orang tak berbelas kasihan.”

Akhirnya keduanya turun dan memutuskan berjalan kaki bersama. Namun orang lain berseru, “Lihatlah bapak dan anak yang bodoh itu. Mereka punya keledai namun memilih berjalan kaki.”

Cerita ini memberi gambaran bahwa apapun yang dilakukan seseorang, pasti ada orang lain yang menyalahkannya, mengkritiknya.

Bila orang biasa pun tak lepas dari kritik, maka seorang pejabat, apalagi pemimpin negara, sewajarnya juga menerima lebih banyak kritikan. Jika seseorang tidak ingin dikritik, maka janganlah ia melakukan tindakan apapun, jangan bicara apapun, dan jangan menjadi siapa-siapa.

Yang harus dilakukan adalah menerima kritik sebagai cara untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Saat Jenderal Dwight Eisenhower memiliki rencana, ia biasa mengundang para kritikus untuk menguji rencananya, dan mencari kelemahan-kelemahan pada rencana itu.

Seseorang pernah menanyakan mengapa ia membuang-buang waktu dengan para kritikus dan bukannya mengundang para penasehat saja. Eisenhower menjawab, “Kritik akan membantu saya menemukan cacat pada rencana ini sehingga saya bisa menghindarinya atau memperbaikinya.”

Oleh karenanya seorang pemimpin yang dikritik tidak perlu sensi. Tak perlu memberi label “jahat” pada pengkritik. Siapa tahu kritik itu berguna.

Andaipun sebuah kritik ternyata tidak berguna dan dilontarkan karena kecemburuan atau kebencian, dia harus ingat pepatah:  “Tidak ada monumen yang dibangun untuk menghormati pencela.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com