Saat itu, ia menjabat Ketua DPR RI namun mengundurkan diri pada Desember 2015 lalu. Meski begitu, ia tetap aktif di parlemen dan saat ini menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Bertukar tempat dengan Ade Komarudin yang menggantikan posisinya sebagai Ketua DPR. Sepak terjangnya selama menjadi Ketua DPR bisa dibilang kontroversial.
Selain kasus "Papa Minta Saham", sejumlah kebijakan seperti Dana Aspirasi DPR sebesar Rp. 20 miliar per anggota, 7 proyek "strategis" DPR, hingga kegaduhan yang ditimbulkannya pasca menghadiri kampanye calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Di samping karir politiknya, Novanto juga dapat diaebut pebisnis handal. Sejumlah bidang dijajalnya, mulai dari bisnis hotel, tekstil, transportasi, kertas hingga lapangan golf bertaraf internasional.
4 Indra Bambang Utoyo
Di antara sepuluh nama kandidat calon ketua umum Partai Golkar, Indra merupakan kader paling senior. Pada 1987, di usianya yang cukup muda, yaitu 33 tahun, ia sudah terjun menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Dua epriode (1987-1992 dan 1992-1997) Indra mewakili Provinsi Sumatera Selatan dan satu periode (1997-1999) mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 1994, ia pun didaulat menjadi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), yaitu organisasi pemuda yang didirikan oleh Partai Golkar untuk merangkul seluruh pemuda Golkar.
Tak lagi aktif di parlemen sejak 1998, Indra masuk kembali ke DPP Partai Golkar saat Musyawarah Nasional (Munas) Riau menjadi Ketua Bidang Pendidikan kemudian menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Sumarera Selatan.
Adapun pada Munas Bali, pria kelahiran 4 Februari 1954 ini didapuk menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Indonesia Tengah.