Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tabuh Genderang Perang Terhadap Narkoba

Kompas.com - 25/02/2016, 06:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis


Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan agar BNN rutin melakukan inspeksi mendadak di lembaga pemasyarakatan.

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di dalam lapas ditengarai sama besarnya dengan aktivitas di luar lapas.

Pengguna, produsen, dan pengedar meningkat

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, aktivitas pengguna, pengedar, dan produsen narkoba di Indonesia saat ini meningkat 13,6 persen.

Pada tahun 2015, Polri berhasil meringkus 50.178 tersangka dari 40.253 kasus. Sedangkan BNN berhasil menangani 665 kasus narkoba.

Lebih dari separuh lapas di Indonesia disesaki terpidana kasus narkoba.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Kapolri Jenderal Badrodin Haiti berbicara kepada wartawan saat merilis tersangka pelaku teror di kawasan Sarinah, di gedung Div Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (16/1/2016). Mabes Polri merilis tujuh orang yang tewas saat kejadian, dengan empat orang diduga sebagai tersangka, dua orang korban, dan satu masih didalami identitasnya.
Sepanjang 2015, Polri menyita 23,3 ton ganja, 1.072.328 butir ekstasi, dan 2,3 ton sabu-sabu.

Adapun barang bukti narkoba jenis kokain dan heroin disita dalam jumlah lebih kecil. Barang bukti narkoba yang disita Polri diprediksi hanya 20 persen dari jumlah narkoba yang beredar.

Jumlah barang bukti yang disita itu belum ditambah dengan jumlah barang bukti yang disita BNN.

"Ini angka yang bisa membunuh cukup banyak warga kita," ujar Badrodin.

Berdasarkan catatan Polri, narkoba yang masuk ke Indonesia banyak diselundupkan dari Afganistan, China, dan Thailand.

Indonesia menjadi surga bagi gembong narkoba di luar negeri. Menurut Badrodin, gembong narkoba dari luar negeri itu diduga kuat memiliki kaki tangan di Indonesia.

Bahkan, salah satu bandar besar tersebut memiliki kekuatan finansial sampai Rp 3,5 triliun.

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, penyalahgunaan narkoba telah menjangkit seluruh elemen masyarakat. 

Hal itu diungkapkannya setelah penggerebekan kasus narkoba di Perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Dalam penggerebekan itu, tim Intel Kostrad dan POM Kostrad berhasil menangkap sejumlah oknum anggota TNI.

Oknum anggota kepolisian, dan anggota DPR masuk dalam daftar pelanggan bandar narkoba yang ditangkap saat penggerebekan.

"Jaringan (bandar) ini kan hebat, bisa pengaruhi seluruh lapisan, termasuk dari TNI, Polri, BNN, macam-macam. Untuk dia bisa tetap melegalkan kejahatan dia, ternaungi, terdukung," ujar Budi.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, sangat memprihatinkan jika ada oknum anggota TNI/Polri yang tertangkap dalam kasus narkoba.

Harus ada langkah khusus untuk menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Menyedihkan, kalau sudah TNI/Polri kena (narkoba) itu berbahaya," ujar Ryamizard.

Menanggapi itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan, hukuman tegas dan keras untuk gembong narkoba di Indonesia adalah kebijakan yang harus dipahami.

Ancaman hukuman mati untuk bandar narkoba masih akan diterapkan.

Prasetyo menuturkan, pelaksanaan eksekusi mati bandar narkoba gelombang ketiga dilakukan setelah kondisi ekonomi Indonesia lebih stabil.

Selain itu, kejaksaan juga menunggu proses hukum seluruh terpidana mati telah incraht sebelum eksekusi.

"Tidak tertutup, tapi tahapan eksekusi ini diinventarisasi dulu," tutur Prasetyo. Semoga pemerintah konsisten menabuh genderang perang melawan narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com