Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "1001" Cerita di Istiqlal

Kompas.com - 22/02/2016, 09:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Menurut dia, layanan yang diberikannya akan menjadi kabar baik bagi para pengunjung Istiqlal yang berasal dari berbagai daerah. 

"Berbagi pengalaman dari banyak hal, atau ada yang punya masalah sakit menahun," kata Siti.

Istiqlal juga menjadi tempat mencari rezeki bagi Eti. Perempuan paruh baya tersebut rajin menawarkan mukena bagi pengunjung yang hendak beribadah. Selama 15 tahun ia menyewakan mukena kepada para pengunjung Istiqlal.

Meski mengaku kegiatan itu dilarang pihak masjid, Eti tetap menawarkan mukena setiap harinya. Tak kurang dari delapan set mukena dibawanya setiap hari.

"Sebenarnya enggak boleh, tapi saya kan orang lama. Satpam suka marah, takutnya nanti ada yang ngikutin minjamin mukena," kata Eti.

Ditertibkan

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Muhammad Muzammil Basyuni mengakui banyaknya warga yang jualan di dalam masjid juga yang menyewakan mukena. Bahkan menurutnya, ada pula yang menawarkan jasa pijat.

Banyaknya warga yang sering tidur di dalam dan pelataran masjid serta warga yang berjualan di dalam masjid akan terus ditertibkan oleh pihak masjid Istiqlal.

"Itu menjadi pkerjaan rumah saya untuk dibenahi secara tepat dan baik," ujar Muzammil.

Ia menambahkan, diperlukan pendekatan untuk menertibkan mereka agaa tak merasa diusir oleh pihak masjid.

Mereka, kata Muzammil, perlu diberi pemahaman sehingga ke depannya, masjid dapat digunakan sesuai peruntukan dan fungsinya. Tak lagi dimanfaatkan sebagai lapak berjualan.

"Jadi siapapun yang mau masuk ke masjid bisa merasakan nikmatnya suasana yang kondusif. Aman dan nyaman. Tidak awut-awutan seperti tidak ada aturan," kata pria yang baru menjabat Ketua BPPMI sejak 22 Januari lalu ini.

Adapun menurut Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, warga yang mencari keuntungan dengan berjualan di dalam masjid kerap "kucing-kucinga"n dengan petugas.

Namun, ia mengaku penertiban akan terus digalakkan, bahkan kegiatan pembersihan direncanakan akan dilakukan Maret mendatang.

"Target kami per 1 Maret yang namanya gepeng, PKL di Istiqlal Insya Allah sudah tidak ada lagi," ungkap Abu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com