Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi: KPK Tidak Perlu Kewenangan Terbitkan SP3

Kompas.com - 17/02/2016, 13:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Johan Budi SP mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memerlukan kewenangan menerbitkan surat perintah penghentian penyidikn (SP3).

Alasannya, proses penyelidikan dan penyidikannya berbeda dengan kepolisian atau kejaksaan agung.

Johan mengatakan hal ini dalam kapasitas sebagai mantan Pelaksana Tugas Komisioner KPK, bukan sebagai Juru Bicara Presiden.

"Banyak persepsi yang muncul pengeluaran SP3 itu bisa menjadi barang dagangan, tergantung dengan pesanan terdakwa," kata Johan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Ia melanjutkan, proses penyelidikan di KPK dimanfaatkan untuk mencari dua alat bukti.

Setelah mendapat dua alat bukti, KPK langsung menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan berikut menetapkan tersangka.

"Ketika seseorang belum ditemukan bukti-bukti yang firm maka tidak boleh dinaikkan ke proses penyidikan, karena itu yang dibawa KPK ke pengadilan itu selalu diputus bersalah," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Johan, tidak perlu ada lagi perdebatan mengenai perlu atau tidaknya KPK memiliki kewenangan menerbitkan SP3.

Berdasarkan pengala menjadi bagian dari KPK, Johan menjamin bahwa penetapan tersangka dilakukan sangat cermat dan hati-hati.

"Makanya penyelidikan di KPK seringkali lama dan melalui proses panjang. Untuk menjadikan penyelidikan menjadi penyidikan itu harus dilakukan ekspose gelar perkara berkali-kali sehingga itu ga perlu lagi SP3," papar Johan.

Namun, kata Johan, kewenangan KPK menerbitkan SP3 bisa dilakukan sebagai jalan keluar jika tersangka meninggal dunia sebelum diputus dalam persidangan.

"Kalau misalnya enggak ada bukti dan dijadikan tersangka, siapa yang salah? Bukan undang-undang, tapi orangnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com