Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin: Kader Rindu Sosok Presiden dari Golkar

Kompas.com - 11/02/2016, 09:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Mahyudin menegaskan, akan maju dalam pemilihan calon ketua umum Partai Golkar ketika musyawarah nasional digelar.

Ia mengaku ingin maju dalam kontestasi tersebut salah satunya karena ingin menyatukan kembali Golkar yang sebelumnya sempat terpecah belah.

PascaPilpres 2014 lalu, terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. (baca: Ingin Jadi Ketum Golkar, Ade Komarudin Tak Masalah Rangkap Jabatan Ketua DPR)

Namun, dualisme itu berakhir setelah pemerintah mencabut surat keputusan kepengurusan hasil Munas Jakarta dan mengakui kembali kepengurusan Golkar hasil Munas Riau.

Dua kubu pun telah bersepakat untuk menyelenggarakan munas bersama dalam waktu dekat untuk memilih ketua umum dan menyusun kepengurusan yang baru.

"Ini untuk mempersiapkan agenda politik seperti pilkada 2017, pileg dan pilpres 2019. Golkar menargetkan bisa memenangkan agenda politik tersebut," kata Mahyudin saat dihubungi (10/2/2016).

Menurut Mahyudin, Golkar memiliki target besar dalam pilpres 2019, yaitu dapat mencalonkan presiden atau wakil presiden. (baca: Ridwan Bae: Novanto Tersangka Pun Masih Punya Hak Jadi Calon Ketum Golkar)

Sebab, pada kontestasi sebelumnya, tak ada satu pun kader Golkar yang maju dalam Pilpres.

Saat pilpres 2014, Golkar menjadi bagian Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo Subianto (Gerindra)-Hatta Rajasa (PAN).

"Ini yang harus kita tanamkan (ke kader) bahwa kita punya target seperti itu," ujarnya.

Mahyudin menambahkan, sudah cukup lama tak ada satu pun kader Golkar yang terpilih menjadi RI-1 maupun RI-2. (baca: Ini Para Bakal Calon Ketua Umum Golkar)

"Sejak Pak Harto lengser, Golkar belum pernah ada presiden. Saya kira kerinduan kader ada pada sosok seperti itu (menjadi presiden)," kata Wakil Ketua MPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com