Tulisan tersebut berada tepat di perbatasan antara kompleks perkantoran dan permukiman perumahan anggota BIN.
Mengutip dari laman www.bin.go.id, kalimat tersebut memiliki filosofi bahwa seluruh keluarga besar BIN berkewajiban menjaga kerahasiaan mereka dari ranah publik.
Sebab, kerahasiaan merupakan napas dan juga doktrin yang ditanamkan kepada setiap personel BIN.
Ketika diangkat sebagai pegawai, setiap personel BIN diwajibkan mengucapkan Sumpah Intelijen yang berbunyi "... Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara di setiap tempat, waktu, dan dalam keadaan bagaimanapun juga... Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun juga..."
(Baca: Banyu BIru dan SK di Media Sosial)
Banyu Biru dan pamer SK di media sosial
Namun, keriuhan yang terjadi selama sepekan terakhir memunculkan pertanyaan besar, masihkah kerahasiaan BIN terjaga?
Ini berawal ketika Banyu Biru Djarot mengunggah surat keputusan (SK) Kepala BIN Sutiyoso.
SK itu merupakan SK pengangkatan Banyu sebagai anggota bidang politik Dewan Intelijen Strategis dan Kebijakan (DISK).
Dewan ini baru dibentuk Sutiyoso. Akan tetapi, ia mengunci rapat informasi mengenai siapa dan apa saja tugas, wewenang, dan fungsi pokok DISK.
Banyu mengunggah foto SK itu melalui akun pribadinya di media sosial Path. Postingan Banyu langsung menjadi viral di dunia maya dan sontak menjadi perhatian publik.
(Baca: Eros Djarot: Banyu Biru Mundur dari BIN)
Berbagai komentar muncul menanggapi "pamer" SK itu. Sebagian besar menyindir tindakan Banyu yang dengan entengnya memublikasikan SK yang seharusnya bersifat rahasia itu.
Akun Twitter @monicaqumi menulis, "@kompascom seorang spy menutup siapa dya sebenarnya. Karena taruhan'a adalah nyawa dan lingkungan sekitarnya."