Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Golkar Dukung Jokowi-JK dan "Jalan Mulus" dari Menkumham...

Kompas.com - 26/01/2016, 09:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie resmi menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Deklarasi dukungan disampaikan dalam penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Pernyataan dukungan disampaikan Aburizal Bakrie kepada tiga menteri yang hadir dalam rapimnas, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga hadir dalam rapimnas menyaksikan penyerahan deklarasi dukungan tersebut.

"Partai Golkar mendeklarasikan diri mendukung dan bersama pemerintahan Jokowi-JK untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang demi kesejahteraan rakyat," demikian bunyi petikan pernyataan deklarasi yang ditandatangani Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham itu.

Setelah itu, Kalla pun memastikan pemerintah akan mengeluarkan surat persetujuan bagi kubu Aburizal untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa.

Syaratnya, kubu Aburizal harus turut mengakomodasi kubu Agung Laksono dalam penyelenggaraan munaslub.

"Saya tanya ke Pak Laoly (Menteri Hukum dan HAM), apabila Golkar mengadakan munaslub apakah sah atau tidak. Beliau jawab sah asalkan digelar bersama-sama," kata Kalla saat berpidato menutup rapimnas.

Di sisi lain, kubu Agung masih menginginkan pelaksanaan munas melalui Tim Transisi.

Tim Transisi dibentuk oleh Mahkamah Partai Golkar hasil Munas Riau yang dipimpin Muladi untuk membentuk panitia penyelenggara munas rekonsiliasi.

Jusuf Kalla yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Transisi pun sudah mengumpulkan semua anggota tim di kediamannya.

Namun, pada akhirnya pemerintah lebih setuju jika munaslub digelar melalui rapimnas yang diselenggarakan kubu Aburizal.

"Tim Transisi, yang penting para senior ini ingin melihat persatuan, tidak melihat teknisnya," jawab Kalla saat ditanya mengenai nasib munas melalui Tim Transisi yang diamanatkan MPG.

Pola

Sejak awal, memang terlihat pola bahwa Menkumham mendukung kubu partai politik yang juga mendukung pemerintahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com