Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Din Minimi Bukan Tokoh GAM, Hanya Pelaku Kriminal Biasa"

Kompas.com - 20/01/2016, 05:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan bahwa Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso, mendapatkan informasi yang salah terkait Din Minimi.

Menurut Neta, Din Minimi bukanlah bagian dari Kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) seperti yang banyak disebut media. Din Minimi, menurut dia, hanyalah pelaku kriminal biasa.

"Pak Sutiyoso bilang Din Minimi itu GAM. Saya penulis buku GAM, menulis sejarah dan kekuatan GAM. Tidak pernah ada nama Din Minimi sebagai tokoh GAM," ujar Neta seusai acara diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).

(Baca: Jokowi Minta Pemberian Amnesti untuk Din Minimi Disiapkan)

Neta menuturkan, ayahanda Din Minimi memang ikut dalam GAM. Namun, Din Minimi bukanlah tokoh GAM. Nama Din Minimi diambil karena sang ayah dulu suka membawa senjata laras panjang mini.

"Jadi, ini salah kaprahnya. Kan sangat lucu," imbuhnya.

(Baca: Dikritik, Rencana Pemerintah Beri Amnesti untuk Kelompok Bersenjata Din Minimi)

Din Minimi, menurut dia, hanya seorang pelaku kriminal biasa. Oleh karena itu, jika pengajuan amnestinya diterima, maka pelaku kriminal biasa lainnya dikhawatirkan juga akan meminta amnesti.

Neta menambahkan, seharusnya Sutiyoso menyerahkan Din Minimi kepada kepolisian agar bisa diproses secara hukum.

Kompas TV Kelompok Din Minimi Meminta Amnesti

Jokowi Minta Pemberian Amnesti untuk Din Minimi Disiapkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com