Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pendekatan Dialogis Kepala BIN Sadarkan Pemberontak

Kompas.com - 04/01/2016, 10:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat keamanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramowardhani menyatakan, pendekatan dialogis yang dilakukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mampu menyadarkan kelompok pemberontak bersenjata di Aceh pimpinan Din Minimi.

"Saya rasa pendekatan represif untuk penyelesaian persoalan yang terjadi selama ini tidak selalu terbukti dengan menurunnya kekerasan," katanya melalui surat elektronik yang diterima di Jakarta, Senin (4/1/2016), seperti dikutip Antara.

Pada Selasa (29/12/2015), Din Minimi turun gunung bersama 120 anggotanya. Kelompok Din Minimi ini juga menyerahkan puluhan amunisi, senjata, dan granat secara sukarela.

Mereka memohon amnesti atau pengampunan dari Presiden Joko Widodo. (baca: Cerita Sutiyoso Saat Berkomunikasi Intens Selama Sebulan dengan Din Minimi)

Menurut Jaleswari, pendekatan dialogis yang dilakukan Sutiyoso itu menjadi antitesis dari pendekatan represif yang dilakukan aparat keamanan terhadap kelompok-kelompok pengacau keamanan di Tanah Air. (Baca: Cerita di Balik Kemauan Din Minimi "Turun Gunung")

Mantan Staf Khusus di Sekretariat Kabinet itu mengatakan, pendekatan dialogis sejalan dengan imbauan Presiden Jokowi untuk selalu mengedepankan proses dialog dalam menghadapi berbagai persoalan.

Kasus penanganan Din Minimi, kata Jaleswari, adalah salah satu contoh kelebihan dan keberhasilan dari pendekatan dialogis. (baca: Din Minimi Sempat Bicara dengan Jokowi Soal Amnesti)

Metode dialogis perlu ditularkan ke daerah konflik lainnya meskipun proses hukum yang adil juga menjadi bagian dari semangat dialog itu jika ada unsur pidananya.

Dengan demikian, katanya, bangsa Indonesia akan terampil dalam mendialogkan problem-problem yang sulit untuk didamaikan selama ini. (baca: BIN Minta Masyarakat Tidak Mengucilkan Din Minimi)

"Kasus Din Minimi menjadi pintu masuk yang bagus," kata Jaleswari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com