JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, tak habis pikir dengan sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang beradu mulut dengan salah satu penyidik KPK, AKBP Christian.
Aksi adu mulut ini terjadi karena Fahri tidak terima dengan langkah penyidik KPK yang turut membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang saat melakukan penggeledahan di ruang anggota DPR.
"Malu juga, pimpinan DPR bertengkar dengan penyidik yang bukan levelnya," kata Martin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Martin mengatakan, Fahri seharusnya tidak perlu reaktif dan langsung menegur penyidik KPK. Fahri bisa melakukan cara-cara yang lebih elegan, misalnya berkomunikasi langsung dengan pimpinan KPK terkait hal ini.
"Seharusnya, dia cukup dengan menelepon pimpinan KPK, coba tanya, dan selesai. Kalau bertengkar dengan penyidik, kan malu juga," ucap Martin. (Baca: Fahri Hamzah: Banyak yang "Sensi" kalau Saya Komentar)
Anggota Badan Legislasi ini mendorong agar hal-hal mengenai larangan atau persyaratan masuknya senjata api di kompleks parlemen selanjutnya bisa dibahas.
Menurut dia, hal itu diperlukan untuk mengantisipasi terulangnya insiden yang terjadi di ruang Fraksi PKS tersebut. (Baca: Ruhut: Fahri Hamzah Tak Mengerti Hukum)
"Masuk dalam pembicaraan kalau misalnya senjata (dibawa) masuk. Mungkin ada tempat penyimpanan senjata di sini. Perlu digarisbawahi itu, diprioritaskan agar cepat selesai," ujarnya.
Penggeledahan pada Jumat (14/1/2016) siang di kompleks Parlemen Senayan dilakukan terkait penangkapan anggota Komisi V Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti, atas penerimaan suap dalam sebuah proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Setelah menggeledah ruangan Damayanti di lantai 6, sembilan penyidik KPK turut menggeledah ruangan anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar, Budi Supriyanto, di lantai 13. (Baca: Ruhut: Kalau Aku KPK, Kutangkap Fahri Hamzah)
Setelah itu, penyidik turun ke lantai 3 untuk menggeledah ruangan Wakil Ketua Komisi V Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana.
Saat itulah adu mulut antara Fahri dan Christian terjadi. Fahri yang juga politisi PKS ini tak menyebutkan peraturan yang tak memperbolehkan penyidik KPK membawa anggota Brimob saat melakukan penggeledahan.
Tak jarang keduanya saling bicara dengan nada tinggi dalam menyampaikan argumennya. Namun, para penyidik KPK tetap konsisten untuk menggeledah ruang Yudi. (Baca: Fahri Hamzah: Ini Kok Seolah-olah Kami di DPR Maling Semua)
Fahri akhirnya menyerah dan memilih menjelaskan permasalahan ini kepada media yang berada di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.