Pertarungan sengit pun terjadi antara keduanya. Masing-masing pihak mengeluarkan amunisi paling dahsyat yang sudah disiapkan.
Ternyata "pertempuran" ini dilakukan dalam rangka puncak peringatan pergantian tahun 2016.
Sebuah drama kolosal apik yang langsung diperankan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0619 Purwakarta Kolonel Infanteri Cahyadi Amperawan.
Drama tersebut menceritakan tentang pemberontakan masyarakat Purwakarta yang mencoba mengambil alih pusat kota. Namun dengan sekuat tenaga, TNI AD bisa mempertahankannya.
Uniknya, drama kolosal ini menggunakan lodong, senjata dari bambu. Ada yang berukuran kecil, ada pulang yang berukuran besar, sehingga suaranya seperti meriam sungguhan.
Tak ayal, tahun baru di Purwakarta dihiasi perang lodong bukan kembang api yang biasa terjadi.
"Kami ingin mengajak masyarakat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam tahun baru ini," ucap Dandim Kolonel Infanteri Cahyadi Amperawan.
Selain perang lodong, pergantian tahun di Purwakarta diramaikan sembilan panggung yang menghiasi jalanan utama.
Panggung tersebut menghadirkan beberapa kesenian rakyat. Di antaranya wayang golek dan jaipongan. Di panggung lainnya terdapat hiburan musik jazz hingga dangdut.
Warga Purwakarta dan daerah tetangga seperti Karawang dan Subang pun turun ke jalan membentuk lautan manusia.
Mengenai peringatan Tahun Baru 2016 di Purwakarta, Dedi mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang berkontribusi terhadap kondusivitas Purwakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.