Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat Indonesia Meninggal Dunia Akibat Kebakaran di KBRI Roma

Kompas.com - 26/12/2015, 15:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berita duka datang dari Kementerian Luar Negeri. Salah seorang diplomat senior Indonesia, Tazwin Hanif, meninggal dunia pada Jumat (25/12/2015) saat menjalankan tugasnya di Roma.

Sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Luar Negeri, Tazwin merupakan korban kebakaran di salah satu ruang kerja Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma.

"Kementerian Luar Negeri kembali berduka. Pada tanggal 25 Desember 2015 pukul 16.30, Kementerian Luar Negeri kehilangan satu diplomatnya, Tazwin Hanif, yang sedang bertugas di KBRI Roma," demikian petikan siaran tersebut.

Tazwin meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Roma sejak 2 Desember lalu. Sejak masuk rumah sakit, Tazwin sempat menjalani berbagai tindakan medis dalam upaya penyelamatan.

Saat ini, KBRI Roma sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Italia agar segera membawa jenazah Tazwin ke Indonesia.

Rencananya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan menerima jenazah Tazwin di Gedung Pancasila Kemenlu RI untuk diserahkan kepada keluarga, begitu tiba di Jakarta. Tazwin meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

Untuk diketahui, Tazwin Hanif merupakan diplomat senior dengan pangkat minister counsellor di KBRI Roma, yang menangani isu-isu multilateral.

Ia juga pernah menjadi juru runding Indonesia untuk isu perubahan iklim pada saat ditugaskan di Ditjen Multilateral Kemenlu.

Selama mengabdi sebagai diplomat di Kemenlu, Tazwin telah melaksanakan tugasnya di berbagai bidang dengan penuh dedikasi.

Kemenlu pun menyampaikan penghargaan dan penghormatan kepada Tazwin dan keluarga yang telah mendampingi sepanjang penugasannya.

"Seluruh pimpinan dan staf Kementerian Luar Negeri menyampaikan dukacita yang mendalam dan mendoakan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," demikian bunyi siaran pers tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com