Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan: Kesetaraan Gender Dimulai Dari Lingkungan Rumah Tangga

Kompas.com - 22/12/2015, 16:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Puluhan tahun sejak tanggal tersebut resmi ditetapkan, sejumlah pihak menilai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki masih belum tercapai.

Komisioner Sub Komisi Pendidikan Komnas Perempuan, Masruchah menilai, sebelum masuk ke konteks masyarakat dan negara secara luas, upaya menciptakan kesetaraan gender dalam kehidupan dibangun dari lingkungan rumah tangga.

Upaya tersebut dapat diwujidkan dari relasi kesetaraan antar pasangan, mulai dari bagaimana memutuskan soal jumlah anak, pendidikan anak, peran suami dan istri dalam konteks publik, termasuk pilihan-pilihan pekerjaan harus didiskusikan dengan baik di lingkungan rumah tangga.

"Kapan sih sebenarnya kesetaraan ini dibangun? Kalau bicara soal kesetaraan, pastinya dimulai di ruang rumah tangga. Bagaimana sosialisasi atau praktik-praktik kesetaraan gender dibangun," jelas Masruchah saat dihubungi, Selasa (22/12/2015) siang.

Ketika kesetaraan telah terbangun dalam lingkungan rumah tangga, Masruchah menambahkan, maka akan mudah menjalankannya dalam konteks yang lebih luas.

Kesetaraan dalam konteks rumah tangga bukan berarti hanya berlaku bagi kaum ibu, namun juga kaum perempuan secara luas dimana anak perempuan juga termasuk di dalamnya.

Salah persepsi

Masruchah menilai, ada kesalahan pandang di masyarakat terkait makna hari ibu. Hari ibu, saat ini banyak dimaknai sebagai apresiasi bagi kaum ibu, bukan kaum perempuan.

Menurut dia, apresiasi layaknya diberikan kepada seluruh perempuan, tak hanya perempuan yang menjadi ibu.

"Perempuan itu ibu, perempuan bisa berperan sebagai ibu, sebagai perempuan, sebagai anak, dan perempuan sebagai manusia. Artinya ini harus dihargai juga diapresiasi," tutur Masruchah.

"Karena kalau kita hanya bicara ibu, bagaimana perempuan yang bukan ibu? Karena perempuan tidak semuanya ibu, tapi ibu adalah perempuan. Problem ibu juga problem perempuan," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com