Akbar Faizal mengapresiasi keputusan Novanto untuk mengundurkan diri. Namun, dia menilai, harusnya langkah ini dilakukan dari jauh-jauh hari, saat masyarakat luas mulai mendesaknya untuk mundur.
Akbar juga mempertanyakan isi surat pengunduran diri Novanto, yang tidak terdapat kata-kata mengakaui kesalahan dan meminta maaf.
"Pengunduran diri ini terlambat. Dan harusnya dia mengatakan ke publik, mengaku bersalah dan meminta maaf," ucap Akbar.
Anggota MKD lainnya, Syarifudin Sudding, menilai, langkah Novanto mengundurkan diri hanya untuk terbebas dari sanksi.
Sebab, saat rapat diskors, sudah terlihat 9 dari 17 anggota menginginkan agar Novanto diberi sanksi sedang dan langsung dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Jika tak mundur pun, Novanto akan dilengserkan dari jabatannya secara tidak hormat.
"Barangkali dia sudah membaca peta yang ada di MKD. Tadi siang dia masih berharap terbebas dari sanksi, berharap bisa dialihkan ke sanksi berat dengan pembentukan panel. Tapi sebagian besar anggota punya prinsip," ucap Politisi Hanura ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.