Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metromini "Ngebut" Saat Terobos Palang Pelintasan Dekat Stasiun Angke

Kompas.com - 06/12/2015, 12:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus Metromini B 80 jurusan Grogol-Kalideres yang tertabrak di pintu pelintasan sebelum Stasiun Angke, Tambora, Jakarta Barat, disebut nekat menerobos pintu pelintasan.

Akibatnya, bus naas berpenumpang puluhan orang itu disambar KRL commuter line dari arah utara, Jatinegara menuju arah Bogor. (Baca: Kereta Api Tabrak Metromini, 13 Orang Tewas dan 7 Orang Selamat)

Saksi mata bernama Said (55), pekerja Pos Pantau Kopaja persis di dekat pelintasan kejadian, menuturkan, bus metromini tetap masuk ke jalur lintasan meski palang pintu dan sinyal tanda adanya kereta telah berbunyi.

"Dia tahu-tahu nyerobot masuk saja, kencang lagi masuknya," kata Said di lokasi kejadian, Minggu (6/12/2015) siang.

Said kaget dengan ulah sang sopir yang sangat berbahaya itu. (Baca: Ini Foto-foto Evakuasi Tabrakan Maut Metromini dengan Kereta Api di Pelintasan Angke)

"Saya lagi duduk sampai bangun, saya teriakin, 'Awas kereta-kereta.' Enggak tahu ada setan budeg atau apa dia nyelonong terus," ujar Said.

Tak lama, di jalur dua, sebuah kereta dari arah utara datang melintas. Bus pun dihantam persis di tengah badan. Said melanjutkan, bus kemudian terseret hampir mendekati peron kereta yang jaraknya sekitar 100 meter lebih.

"Bunyi braakkk... terus busnya keseret nih ke arah stasiun sambil keluar asap. Kan keseret dia, jadi ada asapnya," ujar Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com